KOMPAS.com - Saat memeriksa tekanan darah, petugas medis tentu akan menyebutkan hasilnya, yaitu satu set angka yang terdiri dari dua angka dengan rentang puluhan hingga ratusan.
Setelah itu, petugas medis mungkin akan memberi tahu bahwa jumlah itu termasuk ke dalam tekanan darah normal, rendah, atau tinggi. Bahkan, terkadang petugas medis hanya memberikan hasil berupa angka saja.
Inilah yang mungkin akan membuat kita bertanya-tanya, bagaimana sih cara membaca hasil tekanan darah?
Dilansir dari Mayo Clinic, sebenarnya hasil tekanan darah dapat ditentukan dengan mengukur dua hal, yaitu tekanan sistolik dan diastolik.
Tekanan darah sistolik adalah angka yang biasa disebut terlebih dahulu atau di posisi atas pada alat pengukur, yang mengukur kekuatan yang diberikan jantung pada dinding arteri setiap kali berdenyut.
Sementara itu, tekanan darah diastolik atau angka bawah akan mengukur kekuatan yang diberikan jantung pada dinding arteri di antara detak jantung.
Baca juga: 6 Gaya Hidup Ini Bisa Bantu Turunkan Tekanan Darah Tinggi Secara Alami
Lebih lanjut, American College of Cardiology dan American Heart Association membagi tekanan darah menjadi empat kategori umum, yaitu normal, pra-hipertensi, hipertensi, dan hipertensi tingkat 2.
Berikut penjelasannya
Tekanan darah dikatakan normal jika memiliki tekanan darah sistolik berada di sekitar angka 120 dan diastolik di bawah 80.
Orang dengan tekanan darah normal hanya akan diminta untuk menetapkan gaya hidup sehat atau melanjutkannya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.