Beras cokelat juga berada dalam kelompok protein yang memiliki kolesterol hati yang lebih rendah.
Baca juga: 4 Efek Samping Mengonsumsi Beras Cokelat, Apa Saja?
Tidak ada efek samping berbahaya yang diketahui dari protein beras cokelat.
"Namun, diet dengan terlalu banyak protein dapat berbahaya dalam beberapa kasus," kata Kopp.
Ini karena mengonsumsi terlalu banyak protein dalam jangka panjang dapat merusak ginjal.
Asupan protein harian yang direkomendasikan adalah 0,8 hingga 1 gram protein per 1 kilogram berat badan.
Sebagai contoh, jika berat badan kita 75 kg, berarti kita membutuhkan sekitar 60 hingga 75 gram protein.
Jika kita aktif atau sedang berusaha membentuk otot, kita mungkin ingin makan lebih banyak dari ini.
Oleh sebab itu, sebaiknya berkonsultasilah dulu dengan ahli diet untuk menentukan kebutuhan protein spesifik kita.
Mencoba memutuskan antara protein beras cokelat dan pea protein?
Baca juga: 11 Manfaat Makan Beras Cokelat, Termasuk Atasi Obesitas
Berikut ini beberapa hal yang mungkin perlu kita pertimbangkan:
Per sajian, sebagian besar bubuk protein beras cokelat dan pea protein memiliki jumlah protein yang sama.
Jumlah yang tepat bervariasi dari satu produk ke produk lainnya.
Protein beras cokelat dan pea protein keduanya terbuat dari tanaman sehingga cocok untuk orang yang mengonsumsi makanan vegetarian atau vegan dan mereka yang lebih menyukai makanan nabati.
Kedua protein ini relatif mudah dicerna dan biasanya tersedia dalam formulasi bebas gluten maupun bebas susu.
Tergantung pada merek dan formulasi bubuk proteinnya, beras cokelat mungkin menawarkan lebih banyak serat dan antioksidan daripada pea protein.