Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Alasan Puasa Ramadhan Baik untuk Penderita Penyakit Jantung

Kompas.com - 07/04/2023, 08:14 WIB
Dinno Baskoro,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebagian orang dengan penyakit kronis seperti sakit jantung mungkin merasa khawatir akan kondisi kesehatannya jika berpuasa di bulan Ramadhan.

Dengan membatasi asupan makanan dan minuman di siang hari, apakah pola makan yang satu ini cukup aman bila dilakukan pada penderita penyakit jantung?

Untuk lebih jelasnya, berikut pemaparan dr. Utojo Lubiantoro, Sp.JP, FIHA, dokter spesialis jantung dari RS Mitra Keluarga, Kelapa Gading, Jakarta.

Baca juga: Cara Menjaga Kesehatan Jantung Sesuai Usia 

Alasan puasa baik untuk penderita penyakit jantung

Ilustrasi berpuasaPexels Ilustrasi berpuasa

Pembatasan asupan kalori pada waktu-waktu tertentu seperti berpuasa punya dampak positif bagi kesehatan, termasuk pada penderita penyakit jantung.

Beberapa alasannya terkait dengan manfaat puasa yang dapat membantu membatasi jumlah kalori, menurunkan kolesterol hingga mengurangi risiko obesitas yang menjadi musuh utama penyakit jantung.

Berikut fakta dan sejumlah alasan penderita penyakit jantung tak perlu khawatir bila ingin menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan.

1. Pembatasan kalori

Saat berpuasa, jumlah asupan kalori yang dikonsumsi dalam sehari tentu akan lebih terbatas.

Hal inilah yang dinilai baik bagi penyakit jantung, karena jumlah batasan kalori ini sekaligus bisa mengurangi risiko penyebab penyakit jantung lain seperti berat badan berlebih hingga kolesterol tinggi.

Meski demikian, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada setiap makanan yang dikonsumsi selepas berpuasa.

Baca juga: 9 Makanan Khas untuk Buka Puasa dari Berbagai Penjuru Dunia

Pastikan makanan yang konsumsi itu memiliki nutrisi seimbang agar kebutuhan nutrisi harian tetap terpenuhi.

2. Mengurangi kadar kolesterol jahat

Di saat tubuh tidak menerima asupan apapun dalam beberapa jam, tubuh mulai mengalami sejumlah perubahan pada metabolisme yang mengarah pada proses keton.

Proses ini melibatkan perubahan sistem pembakaran energi, dari yang awalnya mencerna karbohidrat berubah memproses lemak untuk dijadikan sumber energi.

Proses inilah yang berdampak pada penurunan kadar low-density lipoproteins (LDL) alias kolesterol jahat.

Berkurangnya kolesterol jahat di dalam darah ini sangat membantu pasien jantung untuk terhindar dari berbagai komplikasi akibat penyakit yang diderita.

Baca juga: Sering Tak Disadari, Ini Gejala Penyakit Jantung yang Perlu Diketahui 

Kadar tekanan darah normal tiap individu berbeda-beda karena beberapa faktor yaitu jenis kelamin, gaya hidup, hingga usia.India/Pexels Kadar tekanan darah normal tiap individu berbeda-beda karena beberapa faktor yaitu jenis kelamin, gaya hidup, hingga usia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com