Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Kebiasaan yang Tanpa Disadari Merusak Kebahagiaan Diri

Kompas.com - 05/05/2023, 16:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Ideapod

Ini terjadi ketika kita memikirkan skenario terburuk untuk peristiwa yang belum terjadi.

Contohnya, kita diundang ke sebuah pesta. Kita tidak ingin pergi karena kita tahu bahwa kita tidak akan bersenang-senang.

Kita pikir kita akan merasa tidak pada tempatnya, tidak memiliki siapa pun untuk diajak bicara dan entah bagaimana akan mempermalukan diri sendiri. Jadi, kita memutuskan untuk tidak pergi.

Baca juga: 6 Zodiak yang Selalu Merasa Bahagia Menurut Astrolog

Dalam situasi ini, entah bagaimana kita telah membuat diri untuk tidak pergi ke pesta tersebut bahkan sebelum pesta itu terjadi, karena kita telah memimpikan skenario yang belum terjadi.

Tentu saja, skenario terburuk bisa saja terjadi. Atau kita bisa mendapatkan waktu yang terbaik.

Kita bisa mendapatkan teman baru atau bahkan bertemu dengan cinta dalam hidup kita di sebuah pesta yang kita yakini tidak akan kita nikmati.

Jadi, cobalah untuk tetap berpikiran terbuka ketika memasuki situasi baru.

Kesempatan, pengalaman, dan orang-orang yang luar biasa bisa datang ke dalam hidup ketika kita membiarkannya dan akan berkontribusi pada kebahagiaan kita.

4. Hidup di masa lalu (dan melalui kesalahan masa lalu)

Kita semua pernah melakukan kesalahan, itu adalah bagian dari kehidupan.

Namun terkadang, kita dapat membiarkan kesalahan kita menghentikan kita untuk merasa bahagia, karena kita diliputi rasa bersalah dan kesedihan.

Kita mungkin berkata pada diri sendiri bahwa kita adalah orang yang buruk atau tidak pantas mendapatkan kebahagiaan karena kesalahan kita.

Baca juga: Tak Perlu Khawatir, Ini 7 Tips Merawat Orangtua Kesayangan agar Tetap Bahagia

Mungkin kita mengulang kembali apa yang terjadi di kepala, memimpikan bagaimana segala sesuatunya bisa berjalan dengan cara yang berbeda seandainya kita tidak mengacaukannya.

Ingatlah, kesalahan tidak mendefinisikan siapa kita. Kita semua harus membuat kesalahan. Itu membantu kita tumbuh sebagai pribadi.

Jadi, maafkanlah diri kita sendiri, belajarlah dari kesalahan tersebut dan teruslah maju.

Kita tidak dapat mengubah masa lalu, tetapi kita dapat mengubah masa depan melalui tindakan kita saat ini.

5. Takut akan perubahan

Takut akan perubahan bermuara pada dua hal, yakni takut akan hal yang tidak diketahui dan takut akan kegagalan.

Kedua hal ini dapat membuat kita terjebak dalam situasi yang sama, bahkan jika itu membuat kita sengsara.

Jadi, kita mungkin tetap berada dalam pekerjaan toxic yang membuat kita takut untuk bangun setiap hari. Atau hubungan yang tidak jelas arahnya.

Perubahan itu menakutkan dan tidak selalu mudah dilakukan.

Kita harus mencari pekerjaan lain sebelum bisa meninggalkan pekerjaan toxic.

Baca juga: 3 Alasan Kopi Bikin Kita Lebih Bahagia dan Produktif

Kita mungkin tinggal bersama pasangan dan harus memikirkan pengaturan hidup atau keuangan sebelum kita bisa pergi.

Namun, tetap berada dalam situasi yang tidak bahagia tidak akan membuat kita lebih dekat dengan kebahagiaan.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com