"Mengosongkan usus secara teratur adalah sesuatu yang membuat tubuh tetap sehat. Konsumsilah lima hingga tujuh porsi buah dan sayuran per hari," sarannya.
"Dapatkan banyak warna yang berbeda di piring. Karena pola makan yang lebih beragam akan memberikan berbagai macam vitamin dan nutrisi yang dibutuhkan tubuh," jelas dia.
Cara lain untuk memiliki rutinitas buang air yang lebih teratur adalah dengan mengonsumsi makanan yang terbuat dari biji-bijian yang kaya serat.
Beberapa biji-bijian utuh yang bisa dikonsumsi antara lain gandum, jelai, quinoa, dan beras merah.
Biji-bijian utuh yang tidak diproses biasanya mempertahankan lebih banyak kebaikan alami dibandingkan dengan biji-bijian yang digiling atau dimurnikan yang telah dihilangkan lapisan nutrisinya.
Saat berbelanja produk biji-bijian utuh seperti roti atau sereal, pastikan kata-kata "biji-bijian utuh" muncul di antara bahan-bahan pertama yang tercantum.
Cobalah untuk memilih makanan yang mengandung setidaknya 3 gram serat makanan per sajian untuk mendapatkan manfaat terbaik.
Banyak makanan fermentasi mengandung mikroorganisme hidup yang dapat bermanfaat bagi kesehatan pencernaan dan usus.
Lee mengatakan bahwa makanan ini membawa lebih banyak bakteri baik ke dalam mikrobioma usus kita.
Makanan fermentasi adalah jenis probiotik. Contoh makanan yang difermentasi meliputi yogurt, kefir (minuman seperti yogurt), kombucha (teh yang difermentasi), sauerkraut, kimchi, dan miso.
Prebiotik bekerja bersama-sama dengan probiotik untuk menjaga usus dan mikrobioma beroperasi pada efisiensi puncak.
Dalam penjelasan yang paling sederhana, prebiotik bertindak sebagai sumber makanan untuk mendukung bakteri baik dalam usus, sementara probiotik menambah populasi bakteri baik.
Contoh prebiotik antara lain bawang putih, bawang bombay, artichoke, pisang, apel, dan gandum.
Baca juga: 12 Makanan Kaya Probiotik dan Prebiotik untuk Sehatkan Usus
Kemungkinan besar kita pernah merasakan sedikit sakit perut setelah mengonsumsi satu atau beberapa makanan ini secara berlebihan.
"Itu pertanda tubuh kita memiliki cara untuk mengirim pesan," ujar Lee.