Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Mitos Kanker Payudara, Penyakit yang Diderita Shannen Doherty

Kompas.com - 09/06/2023, 19:06 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Studi pada sinyal ponsel menunjukkan tidak ada hubungan antara penggunaan ponsel dan kanker meskipun riset untuk potensi dampak jangka panjangnya masih dilakukan.

Baca juga: Jangan Anggap Sepele, 7 Kebiasaan Ini Bisa Picu Kanker Payudara

Akan tetapi, lebih baik kita menyimpan bra di tas, dompet atau saku celana untuk menghindari potensi masalah apa pun.

Bra berkawat memicu kanker payudara

Mitos ini dipercaya banyak perempuan sehingga cenderung menghindari bra jenis ini.

Padahal, tidak ada bra jenis tertentu yang bisa menyebabkan kanker.

Belum ada bukti yang membenarkan jika cairan getah bening dibatasi saat mengenakan bra berkawat atau jenis pakaian lainnya.

Selain itu, tidak ada bukti pula jika kebiasaan tidak memakai bra bisa memicu penyakit yang sama.

Baca juga: Benarkah Mewarnai Rambut Bisa Picu Risiko Kanker Payudara?

Antiperspiran dan deodoran menyebabkan kanker payudara

Para peneliti di National Cancer Institute (NCI) tidak mengetahui adanya bukti konklusif untuk mendukung mitos ini. 

Tidak ada kaitannya antara penggunaan antiperspiran atau deodoran ketiak dan pertumbuhan kanker payudara.

Hanya dialami perempuan

Setiap tahun diperkirakan sekitar 2.190 pria akan didiagnosis menderita kanker payudara.

Persentase ini mungkin kecil namun memastikan jika penyakit ini juga mungkin dialami Kaum Adam.

Baca juga: 5 Tanda Kanker Payudara pada Pria yang Tidak Boleh Diabaikan

Kanker payudara pada pria biasanya terdeteksi sebagai benjolan keras di bawah puting dan areola.

Pria juga memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi daripada wanita, sebesar 25 persen terutama karena kurangnya kesadaran sehingga terlambat mencari pengobatan.

Benjolan di payudara menandakan kanker

Mengenali adanya benjolan memang merupakan salah satu cara deteksi dini kanker payudara.

Namun tidak semua benjolan akan berubah menjadi kanker sehingga penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter.

Baca juga: 6 Gejala Kanker Payudara Selain Benjolan yang Perlu Diwaspadai

Konsumsi gula bisa menyebabkan kanker payudara

Ilustrasi makanan manis yang mengandung gula tambahan yang banyak tinggi. Makanan manis yang mengandung berbagai jenis gula, yang sulit dicerna, dapat menyebabkan perut kembung dan meningkatkan produksi gas yang dikeluarkan lewat kentut atau sendawa.SHUTTERSTOCK/PRESSMASTERP Ilustrasi makanan manis yang mengandung gula tambahan yang banyak tinggi. Makanan manis yang mengandung berbagai jenis gula, yang sulit dicerna, dapat menyebabkan perut kembung dan meningkatkan produksi gas yang dikeluarkan lewat kentut atau sendawa.
Gula tidak dikenal karena manfaat kesehatannya namun tidak serta merta menyebabkan kanker payudara.

Meski demikian, kenaikan berat badan dan obesitas dapat meningkatkan risiko kanker seseorang.

Pilihan terbaik adalah menjaga asupan gula untuk kondisi kesehatan kita secara umum.

Baca juga: Bulan Kanker Payudara, Sudah Tahu Gejala Awal Kanker Ini?

Bentuk gula terbaik adalah yang alami yang ditemukan dalam buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian, karena mengandung berbagai vitamin dan mineral.

Dianjurkan untuk menghindari atau mengurangi gula dalam bentuk minuman manis, makanan pencuci mulut, serta saus dan dressing, yang sering kali mengandung gula tersembunyi berupa fruktosa, laktosa, sukrosa, maltosa, atau glukosa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com