Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Rabies pada Anjing, Gejala, Penyebab, hingga Penanganannya

Kompas.com - 21/06/2023, 07:55 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) sendiri memiliki pedoman sebagai berikut:

Anjing yang telah mendapatkan vaksin rabies harus segera diberikan suntikan penguat dan kemudian dikarantina selama 45 hari untuk masa observasi.

Jika anjing menunjukkan tanda-tanda penyakit, maka hewan ini harus dievaluasi oleh dokter hewan.

Jika tanda-tanda tersebut mengindikasikan rabies, anjing harus disuntik mati dan otaknya dikirim ke laboratorium diagnostik veteriner untuk diuji.

• Seekor anjing yang telah divaksinasi rabies di masa lalu namun tidak melakukan vaksinasi ulang, perlu mengikuti panduan yang sama seperti yang diuraikan di atas.

• Apabila anjing belum pernah divaksinasi rabies, maka pedoman merekomendasikan untuk segera melakukan eutanasia.

Jika pemiliknya menolak untuk melakukannya, alternatifnya adalah dengan segera memvaksinasi anjing dan kemudian menempatkannya dalam masa karantina yang sangat ketat selama empat bulan.

Tetapi, jika anjing menunjukkan tanda-tanda rabies selama periode ini, maka anjing tersebut harus disuntik mati dan otaknya dikirim untuk diuji.

Cara mencegah rabies

Pencegahan adalah kunci utama dalam hal rabies. Dan untungnya, pencegahan ini juga cukup sederhana.

Pertama dan terutama, anjing dan hewan peliharaan lainnya harus menerima vaksin rabies secara rutin.

Dosis pertama biasanya diberikan saat anjing berusia minimal tiga bulan dengan dosis penguat setelah satu tahun kemudian.

Setelah itu, sebagian besar anjing akan membutuhkan penguat setiap tiga tahun, meskipun beberapa vaksin rabies masih memerlukan penguat tahunan.

Bicarakan dengan dokter hewan tentang pilihan kita.

Selain vaksinasi, meminimalkan paparan adalah cara terbaik untuk mencegah rabies.

Jangan biarkan anjing peliharaan kita berkeliaran di luar jangkauan, terutama di daerah berhutan di mana pertemuan dengan hewan liar lebih sering terjadi.

Pastikan juga anjing selalu terikat dengan tali, hindari interaksi dengan hewan yang tidak dikenal, dan jauhi kelelawar yang sering menjadi pembawa virus rabies.

Jika hewan peliharaan kita digigit oleh hewan lain, dapatkan informasi sebanyak mungkin tentang pelaku.

Namun, apabila hewan yang menggigit adalah hewan peliharaan seseorang, dapatkan informasi kontak orang tersebut dan cari tahu tentang riwayat vaksin dan kemungkinan paparan rabies di masa lalu.

Jika itu adalah hewan liar, kita mungkin tidak dapat mengetahui banyak hal kecuali hewan liar tersebut sudah mati dan dapat diuji. Apa pun itu, segeralah mengunjungi dokter hewan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com