Peradangan kronis merupakan faktor penting dalam banyak penyakit yang berhubungan dengan penuaan dan efek antiinflamasi dari kurkumin dapat membantu mengurangi hal ini.
Terlebih lagi, berdasarkan hasil ulasan tahun 2022 di Cells, kurkumin juga dikaitkan dengan risiko penyakit jantung yang lebih rendah.
Baca juga: 6 Makanan Terbaik untuk Cegah Peradangan Kronis, Termasuk Kunyit
Minyak zaitun yang kaya antioksidan dan tinggi lemak sehat adalah makanan pokok dalam diet Mediterania karena alasan yang bagus.
Sebuah studi pada tahun 2022 dalam Journal of American College of Cardiology mengamati bahwa orang yang mengonsumsi lebih dari ½ sendok makan minyak zaitun per hari memiliki risiko kematian 19 persen lebih rendah (karena sebab apa pun) dibandingkan mereka yang jarang atau tidak pernah mengonsumsi minyak zaitun.
Secara khusus, orang-orang yang menikmati minyak zaitun memiliki risiko 29 persen lebih rendah untuk meninggal akibat penyakit neurodegeneratif (seperti alzheimer), 19 persen lebih rendah untuk penyakit jantung, dan 17 persen lebih rendah untuk meninggal akibat kanker.
Baca juga: 4 Kebiasaan Makan yang Perlambat Penuaan, Termasuk Pakai Minyak Zaitun
Sebuah studi tahun 2022 di Molecules menunjukkan bahwa quercetin dapat menghilangkan sel senesen — sel penuaan yang telah berhenti membelah — yang mungkin berkontribusi untuk menunda proses penuaan.
Menurut Vinjamoori, quercetin diyakini dapat mengaktifkan gen SIRT1, yang berperan penting dalam umur panjang dan manfaat pembatasan kalori, serta meningkatkan kemampuan tubuh untuk memperbaiki DNA dan berpotensi memperlambat proses penuaan.
Baca juga: 8 Manfaat Teh Hijau untuk Kesehatan, Tak Cuma Turunkan Berat Badan
Uji klinis acak tahun 2021 dalam Journal of Clinical Biochemistry and Nutrition juga menemukan bahwa mengonsumsi bawang bombay yang kaya quercetin membantu meningkatkan fungsi kognitif.
Untungnya, ada banyak cara untuk makan bawang bombay.
Kita bisa mengaramelkannya dengan sedikit minyak zaitun extra-virgin dan menambahkannya ke dalam telur dadar atau mengirisnya dan memasukkannya ke dalam salad yang lezat untuk menambah kerenyahan.
Baca juga: 8 Gaya Diet Sehat untuk Umur Panjang
Faktanya, menurut studi Circulation 2016, orang yang makan sekitar 2,4 ons biji-bijian (yang setara dengan sekitar 1,5 potong roti gandum) setiap hari memiliki risiko kematian dini yang lebih rendah dibandingkan dengan kelompok yang makan lebih sedikit atau tidak makan biji-bijian sama sekali.
Jika kita tidak menyukai roti, maka kita bisa memasukkan biji-bijian utuh padat nutrisi lainnya ke dalam makanan, seperti wild rice, oatmeal, farro, dan sereal biji-bijian rendah gula.
Baca juga: Ambil Manfaat Besar dengan Rutin Sarapan Gandum Utuh dan Biji-bijian
Sebuah studi British Journal of Nutrition mengamati data dari Nurses Health Study, salah satu investigasi terbesar terhadap faktor risiko penyakit kronis utama pada wanita yang diikuti oleh lebih dari 93.000 wanita selama beberapa dekade.
Para peneliti pun menemukan hubungan yang erat antara mengonsumsi makanan kaya flavonoid, khususnya blueberry dan stroberi, serta red wine, teh, dan paprika, dengan risiko yang lebih rendah dari semua penyebab kematian.
Baca juga: Rahasia Umur Panjang dengan Diet MediterAsian
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.