Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riset Ungkap Hubungan antara Asupan Protein, Penuaan, dan Umur Panjang

Kompas.com - 01/08/2023, 10:00 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - Ungkapan yang berbunyi "kamu adalah apa yang kamu makan" memang merupakan pesan yang tepat bagi setiap orang, terutama jika dikaitkan dengan kesehatan dan umur panjang

Sebuah hasil penelitian terbaru yang dilakukan para peneliti di Universitas Waseda, Jepang mengungkapkan tentang hal ini.

Disebutkan, mengonsumsi makanan yang seimbang dengan kadar protein moderat dapat memberikan dampak positif terhadap kesehatan metabolisme, sekaligus menunda penuaan.

Hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal GeroScience ini melibatkan pemberian makanan pada tikus muda dan paruh baya dengan diet isokalori yang mengandung jumlah protein yang berbeda.

Baca juga: 5 Kebiasaan Sore Hari di Zona Biru demi Sehat dan Panjang Umur

Hasilnya menunjukkan, tikus yang mengonsumsi diet protein sedang memiliki kadar glukosa darah dan lipid yang lebih rendah.

Memahami hubungan antara nutrisi dan kesehatan metabolik sangat penting untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan dan memperpanjang umur.

Penelitian sebelumnya juga menunjukkan, intervensi nutrisi yang berbeda, termasuk variasi asupan kalori dan protein, dapat meningkatkan kesehatan dan umur -pada hewan.

Namun, jumlah ideal protein yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan metabolisme masih belum diketahui.

Nah, dalam penelitian ini, tim yang dipimpin Asisten Profesor Yoshitaka Kondo mengeksplorasi efek asupan protein pada kesehatan metabolisme pada tikus yang mendekati usia tua.

Tikus muda dan paruh baya diberi diet isokalori dengan kandungan protein yang bervariasi selama dua bulan.

Baca juga: Rahasia Umur Panjang dengan Diet MediterAsian

Para peneliti menilai dampak dari diet ini terhadap berat otot rangka, profil lipid hati, dan plasma, serta profil asam amino plasma.

Temuan ini mengungkapkan, diet rendah protein menyebabkan perkembangan perlemakan hati ringan pada tikus paruh baya.

Sementara diet protein sedang mengurangi kadar glukosa darah dan lipid pada tikus muda dan paruh baya.

Selain itu, profil asam amino plasma menunjukkan korelasi antara asupan protein dan kadar trigliserida serta kolesterol hati.

Implikasi dari penelitian ini terhadap kesehatan masyarakat sangat signifikan.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com