KOMPAS.com - Ungkapan yang berbunyi "kamu adalah apa yang kamu makan" memang merupakan pesan yang tepat bagi setiap orang, terutama jika dikaitkan dengan kesehatan dan umur panjang.
Sebuah hasil penelitian terbaru yang dilakukan para peneliti di Universitas Waseda, Jepang mengungkapkan tentang hal ini.
Disebutkan, mengonsumsi makanan yang seimbang dengan kadar protein moderat dapat memberikan dampak positif terhadap kesehatan metabolisme, sekaligus menunda penuaan.
Hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal GeroScience ini melibatkan pemberian makanan pada tikus muda dan paruh baya dengan diet isokalori yang mengandung jumlah protein yang berbeda.
Baca juga: 5 Kebiasaan Sore Hari di Zona Biru demi Sehat dan Panjang Umur
Hasilnya menunjukkan, tikus yang mengonsumsi diet protein sedang memiliki kadar glukosa darah dan lipid yang lebih rendah.
Memahami hubungan antara nutrisi dan kesehatan metabolik sangat penting untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan dan memperpanjang umur.
Penelitian sebelumnya juga menunjukkan, intervensi nutrisi yang berbeda, termasuk variasi asupan kalori dan protein, dapat meningkatkan kesehatan dan umur -pada hewan.
Namun, jumlah ideal protein yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan metabolisme masih belum diketahui.
Nah, dalam penelitian ini, tim yang dipimpin Asisten Profesor Yoshitaka Kondo mengeksplorasi efek asupan protein pada kesehatan metabolisme pada tikus yang mendekati usia tua.
Tikus muda dan paruh baya diberi diet isokalori dengan kandungan protein yang bervariasi selama dua bulan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.