Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/08/2023, 15:58 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber Brides

KOMPAS.com - Cincin tunangan menjadi koleksi perhiasan yang berharga. Hal itu bukan hanya dilihat dari nominal harga atau kualitas cincin saja, melainkan juga maknanya yang mendalam tentang awal terjalinnya komitmen yang serius bersama pasangan.

Meski demikian, sering kali kita sangat mudah melupakan cincin tunangan, terlebih ketika sudah menikah selama beberapa bulan atau tahun.

Padahal, bagaimana pun juga, sebagai sebuah perhiasan, kita perlu merawat cincin tunangan agar tetap awet dan tidak mudah rusak.

Nah, untuk mencegah cincin tunangan mengalami kerusakan, hindari menggunakannya dalam beberapa aktivitas sehari-hari sebagai berikut.

Baca juga: Gagal Menikah, Cincin Tunangan Harus Dikembalikan ke Mantan?

1. Berolahraga
Baik itu di gym atau di rumah, berolahraga dapat merusak cincin tunangan kita dengan cepat dan mudah.

"Saat berolahraga, mengangkat beban, atau membawa benda berat, sebagian besar beban akan jatuh ke cincin, lalu tekanan tersebut dapat membengkokkan dan mengubah bentuk cincin, "kata seorang pakar berlian internal di Natural Diamond Council, Grant Mobley.

"Tali yang bengkok juga dapat memiliki efek menarik cabang-cabang [pada cincin tunangan] yang bisa melonggarkan batu, sehingga berpotensi untuk lepas," terangnya.

2. Memasak
Kita harus berpikir dua kali sebelum mengenakan cincin di dapur, terutama jika kita adalah seseorang yang gemar memasak.

Meskipun kegiatan memasak tidak selalu merusak cincin tunangan, namun menurut Mobley, aktivitas ini dapat menyebabkan cincin menjadi sangat kotor, dan pada gilirannya, mengurangi keutuhan perhiasan.

"Benda-benda yang kita gunakan untuk memasak dapat masuk ke dalam cabang dan di bawah batu, yang kemudian menumpulkan kilau perhiasan," ungkapnya.

"Jadi jika kita ingin menjaganya tetap bersih, sebaiknya lepaskan cincin saat memasak," saran Mobley.

3. Membersihkan rumah
Sebelum mulai membersihkan rumah, pastikan untuk melepaskan cincin jika kita ingin perhiasan ini tetap dalam kondisi murni seumur hidup.

"Banyak produk pembersih rumah tangga yang mengandung bahan kimia yang tidak baik untuk emas, membuatnya keropos seiring berjalannya waktu," kata Mobley.

"Apalagi emas yang keropos dapat menjadi rapuh dan berpotensi patah," dia menambahkan.

Selain itu, jika cincin tunangan kita memiliki batu permata atau berlian sintetis, maka bahan kimia yang kita gunakan untuk membersihkannya dapat merusak keutuhan batu.

"Berlian alami tidak terpengaruh oleh bahan kimia ini, sehingga kita tidak akan merusaknya, sedangkan beberapa permata lainnya dapat rusak oleh pemutih dan produk pembersih rumah tangga lainnya," ujar Mobley.

Baca juga: Bagaimana Membedakan Berlian Sintetis dengan yang Asli

4. Melakukan rutinitas kecantikan
Tahukah, kalau perawatan kulit, tata rias, dan rutinitas kecantikan lainnya berpotensi merusak cincin tunangan kita?

Itulah mengapa penting untuk melepaskan semua perhiasan setiap hari saat bersiap-siap di pagi dan malam hari.

"Rutinitas kecantikan sebenarnya tidak berdampak buruk pada perhiasan, namun sama halnya dengan memasak, produk kecantikan adalah penyebab utama yang membuat perhiasan kotor dan mengurangi kilaunya," jelas Mobley.

Solusinya, simpan cincin ke tempat khusus yang bisa kita letakkan di kamar mandi atau meja rias. Setelah selesai dandan, kita bisa memasang cincin kembali.

5. Tidur
Aktivitas terakhir yang dapat membahayakan cincin tunangan kita adalah tidur.

Berguling-guling di malam hari dapat menyebabkan cincin tersangkut di seprai dan berpotensi melonggarkan cabang.

Sederhananya, jangan kenakan cincin ke tempat tidur, tidak peduli seberapa besar kita menyukainya.

Baca juga: Jangan Pakai Cincin Tunangan di Kolam Renang, Kenapa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com