Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makanan yang Baik dan yang Perlu Dihindari Saat Masuk Angin

Kompas.com - 22/08/2023, 05:23 WIB
Putri Aulia,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Healthline
  • Sayuran berdaun hijau dan brokoli

Sayuran seperti bayam, kangkung, dan jenis sayuran hijau lainnya memiliki potensi untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh saat kita mengalami gejala masuk angin.

Hal ini karena sayuran itu kaya akan nutrisi berkualitas seperti vitamin A, C, E, dan K.

Selain itu, brokoli juga bisa memberikan nutrisi penting seperti vitamin C dan E, kalsium dan juga serat yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh ketika kita masuk angin.

Kita dapat memasukkan sayuran hijau ke dalam smoothie buah, menyertakannya dalam sup, atau mengonsumsinya mentah dengan tetes air lemon dan sedikit minyak zaitun.

  • Oatmeal

Mengonsumsi semangkuk oatmeal panas bisa menjadi opsi makanan yang menenangkan dan bergizi.

Oatmeal merupakan sumber yang baik untuk beberapa nutrisi yang membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, termasuk tembaga, zat besi, selenium, seng, serat dan protein.

  • Rempah-rempah

Menambahkan rempah-rempah tertentu ke dalam makanan seperti jahe dan kunyit.

Rempah-rempah ini dapat membantu meringankan gejala masuk angin karena mengandung sifat anti-inflamasi yang dapat membantu melancarkan hidung tersumbat.

Cobalah menambahkan rempah-rempah ke dalam teh atau air panas dengan lemon. Kita juga bisa menambahkan rempah-rempah ini ke dalam sup atau kaldu.

Baca juga: Mengenal Gejala Masuk Angin, Kerokan Bisa Menjadi Solusi?

Makanan yang harus dihindari

  • Alkohol: Hal ini menyebabkan dehidrasi dan dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh.
  • Makanan berlemak: Makanan yang digoreng, pizza, dan makanan cepat saji bisa sulit dicerna.
  • Kelebihan gula sederhana: Makanan dan minuman seperti permen, minuman manis, dan beberapa jus buah dapat memperpanjang diare.
  • Batasi asupan susu: Susu dan produk susu mengandung gula laktosa. Beberapa orang yang baru sembuh dari gastroenteritis akibat virus mungkin mengalami masalah dalam mencerna laktosa.
  • Makanan olahan: Makanan dari rantai makanan cepat saji dan makanan siap saji mengandung lebih sedikit nutrisi karena tingkat pemrosesan yang tinggi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com