Gambaran sinar-X ini pada tangan dan pergelangan tangan anak dapat menunjukkan lempeng pertumbuhan tulang anak. Seiring bertambahnya usia anak, lempeng pertumbuhan ini menjadi lebih tipis.
Setelah anak selesai tumbuh, lempeng pertumbuhan ini akan menghilang. Dokter dapat menggunakan analisis usia tulang untuk mengestimasi berapa lama lagi dan seberapa tinggi anak dapat tumbuh.
Anak perempuan dan laki-laki biasanya akan mengalami lonjakan pertumbuhan yang cukup besar saat memasuki masa pubertas. Ini terjadi pada usia yang berbeda untuk setiap jenis kelamin.
Biasanya anak perempuan mulai mengalami pubertas antara usia 8 dan 13 tahun. Pada periode ini, mereka akan mulai mengembangkan payudara dan mengalami menstruasi. Sementara itu, anak laki-laki umumnya memasuki masa pubertas antara usia 9 dan 14 tahun.
Selain itu, biasanya anak perempuan mengalami percepatan pertumbuhan lebih awal, mereka juga cenderung berhenti tumbuh pada usia yang lebih muda, biasanya sekitar 16 tahun. Sebaliknya, anak laki-laki akan terus tumbuh hingga mencapai usia 18 tahun.
Baca juga: Fakta Mengenai Tinggi Badan dan Cara Mengoptimalkannya
Jika kita merasa cemas soal tinggi badan anak, ada baiknya kita berbicara dengan dokter. Mereka akan menunjukkan grafik pertumbuhan rata-rata berdasarkan usia dan jenis kelamin anak kita.
Grafik ini membantu dokter memantau perkembangan pertumbuhan anak. Jika tiba-tiba grafiknya tampak melambat, dokter mungkin akan merujuk anak ke ahli endokrinologi.
Contoh faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan anak meliputi:
Ahli endokrinologi dapat melakukan tes darah dan uji lainnya pada anak untuk memahami faktor-faktor apa yang mungkin mempengaruhi pertumbuhannya.
Baca juga: Tinggi Badan Pasangan Pengaruhi Kebahagiaan Pernikahan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.