Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menopause Bisa Naikkan Kadar Kolesterol, Benarkah?

Kompas.com - 05/09/2023, 17:01 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Menopause adalah tahap kehidupan alami yang terjadi ketika seorang wanita tidak lagi mengalami menstruasi selama lebih dari 12 bulan.

Rata-rata, hal ini terjadi pada usia sekitar 51 tahun.

Pergeseran hormon terjadi pada tahap kehidupan ini, di mana ovarium memproduksi lebih sedikit estrogen dan tingkat keseluruhan hormon reproduksi mulai menurun.

Secara umum, menopause dapat menimbulkan beberapa gejala yang tidak nyaman seperti rasa panas, kurang tidur, kekeringan pada vagina, keringat di malam hari, perubahan suasana hati, hingga metabolisme yang lebih lambat.

Setelah menopause, risiko kesehatan juga berubah, termasuk peningkatan risiko penyakit jantung yang sering kali disebabkan oleh efek menopause pada kadar kolesterol.

Baca juga: Cara Bikin Air Rebusan Serai untuk Turunkan Kolesterol

Lantas, apakah menopause juga bisa menyebabkan peningkatan kadar kolesterol yang memicu penyakit kronis lainnya seiring bertambahnya usia?

Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai hubungan menopause dan kadar kolesterol, serta tips mengendalikan kadar kolesterol setelah memasuki masa menopause.

Bagaimana menopause memengaruhi kadar kolesterol?

Menopause dapat menyebabkan perubahan hormon dan metabolisme, yang pada akhirnya mengubah profil lipid seseorang.

Profil lipid adalah panel tes darah yang mengukur jenis lemak dalam darah, yang dapat membantu menentukan faktor risiko untuk mengembangkan kondisi jantung.

Panel lipid meliputi:

- Kolesterol total

- Lipoprotein densitas tinggi (HDL), juga dikenal sebagai "kolesterol baik"

- Lipoprotein densitas rendah (LDL), juga dikenal sebagai "kolesterol jahat"

- Trigliserida

Baca juga: 8 Cara Meningkatkan Kadar Kolesterol Baik

Tingkat lipid yang tinggi, termasuk kolesterol LDL dan trigliserida, dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.

Jadi, di manakah letak menopause dalam hal ini?

Ternyata, estrogen atau hormon seks yang menurun selama tahap kehidupan ini memiliki banyak mekanisme perlindungan jantung.

Estrogen bekerja pada hati untuk mengatur metabolisme lipid dan mempertahankan profil lipid yang sehat.

Ketika menopause dimulai dan kadar estrogen menurun, maka kemampuan tubuh untuk mempertahankan profil lipid yang sehat dapat terpengaruh.

Hal itulah yang dapat menyebabkan peningkatan kolesterol.

Sebuah tinjauan terhadap 66 penelitian menemukan, orang pascamenopause memiliki kadar LDL dan kolesterol total yang lebih tinggi, serta kadar trigliserida yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang sebelum menopause.

Kadar yang lebih tinggi ini meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Di samping itu, studi observasional lain menemukan hasil yang serupa.

Kecuali orang pascamenopause juga memiliki kolesterol HDL yang lebih rendah, yang selanjutnya akan meningkatkan risiko komplikasi jantung.

Baca juga: 9 Makanan Ringan Penurun Kolesterol yang Wajib Dicoba

Namun, penelitian observasional tersebut tidak dapat menjelaskan sebab dan akibat sehingga diperlukan studi lebih lanjut untuk memastikan kebenaran temuannya.

 

Tips mengelola kadar kolesterol selama menopause

Untungnya, ada banyak modifikasi gaya hidup yang dapat dilakukan untuk mengelola kadar kolesterol selama menopause, atau pada usia dan tahap kehidupan apa pun.

Pola makan dapat memainkan peran penting. Fokuslah untuk meningkatkan asupan serat larut, yang dapat mengikat kolesterol dan membantunya keluar dari tubuh melalui tinja.

Nikmati berbagai makanan yang kaya serat larut, antara lain:

- Kacang-kacangan seperti edamame, kacang polong, dan lentil

- Biji-bijian utuh seperti barley dan gandum

- Buah dan sayuran segar seperti apel dan wortel

- Suplemen serat seperti psyllium

Selain itu, nikmati juga makanan tinggi asam lemak omega-3 yang menyehatkan jantung seperti salmon, kenari, rami bubuk, minyak zaitun, dan alpukat.

Peningkatan asupan asam lemak omega-3 dapat membantu menurunkan kadar kolesterol.

Perhatikan juga asupan lemak jenuh. Sebab, kelebihan lemak jenuh dalam makanan - dari sumber seperti daging merah, produk susu berlemak tinggi, dan mentega - terkait dengan peningkatan kadar kolesterol LDL.

Baca juga: 5 Manfaat Teh Bawang Putih, Turunkan Kolesterol hingga Berat Badan

Protein kedelai mungkin memiliki efek yang menguntungkan pada kadar kolesterol pada orang pascamenopause.

Jadi nikmatilah protein kedelai seperti tahu, edamame, kacang kedelai, dan susu kedelai lebih sering.

Kemudian, berolahraga atau melakukan aktivitas fisik minimal 150 menit per minggu bisa sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung.

Terakhir, merokok adalah faktor risiko utama penyakit jantung.

Apabila kita merokok, pertimbangkan untuk segara berhenti atau berkonsultasi dengan ahli kesehatan untuk rekomendasi lebih lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com