Oleh: Ramos Mangihut Yemima S. dan Rizky Nauvalif
KOMPAS.com - Salah satu kunci utama dalam terjalinnya hubungan asmara yang sehat adalah kejujuran. Hal ini menunjukkan rasa percaya yang besar dan komitmen yang tinggi terhadap pasangan. Namun, bagaimana jika pasangan sering berbohong?
Sayangnya, kecenderungan berbohong sering terjadi dalam sebuah hubungan. Dikatakan pula ada banyak alasan mengapa berbohong dianggap valid untuk dilakukan.
Hal tersebut pun dikulik lebih dalam oleh Kukuh dan Dwik dalam siniar Balada +62 episode “Kukuh nanya ke Dwik Bohong sama Pasangan Boleh gak sih?” dengan tautan bit.ly/Balada62S2E6. Menurut mereka, berbohong merupakan salah satu pilihan untuk “main aman” supaya hubungan tetap awet. Lantas, benarkah?
Melansir Superdrug, kebohongan dalam sebuah hubungan umumnya terbagi menjadi dua, yaitu white lies atau kebohongan kecil dan big lies atau kebohongan besar.
White lies atau kebohongan kecil bisa berupa berat badan pasangan, pandangan terhadap anggota keluarga pasangan, hobi pasangan, pekerjaan pasangan, dan hal-hal lain yang tampak sepele tapi memiliki dampak di kemudian hari.
Sementara itu, big lies atau kebohongan besar, seperti perselingkuhan.
Dua kondisi berbohong di atas sering kali menjadi pilihan demi menjaga hubungan daripada berpisah karena berkata jujur. Hal ini tentu memiliki dampak buruk yang sangat besar, namun banyak yang tidak menyadarinya karena sudah nyaman bermain aman.
Dilansir Women’s Health, Ramani Durvasula, Psikolog Klinis, menyatakan bahwa semakin banyak kebohongan, semakin banyak pula kerusakan dalam pondasi utama sebuah hubungan, yaitu kepercayaan.
Dengan berbohong, berarti seseorang tidak memiliki empati dan kesungguhan terhadap pasangannya.
Baca juga: Bukan Egois, Ini Pentingnya Utamakan Diri Sendiri
Kasus paling umum terjadi adalah perselingkuhan. Pelaku perselingkuhan sering berbohong untuk membela diri dan memvalidasi perilakunya dan berujung pada sejumlah dampak buruk. Bagi korban, dapat merasakan trauma akan hubungan asmara.
Bagi pelaku, akan terjebak dalam kebiasaan selingkuh yang berulang karena sifatnya sulit diubah.
Sangat disayangkan jika sebuah hubungan selesai hanya karena kebohongan. Oleh karena itu, harus ada kesadaran dan sikap yang diambil sebagai bentuk komitmen.
Gopa Khan, Psikoterapis dan Spesialis Konseling Pernikahan dan Keluarga, membagikan beberapa cara untuk memahami dan menghentikan kebohongan dalam hubungan.
Bayangkan ketika pasangan mengatakan hal yang tidak menyenangkan tentang diri kita, dan kita merasa sedih karenanya. Namun, karena tidak ingin memperkeruh suasana, kita memilih untuk merasa baik-baik saja.