Namun, ini adalah hal yang alami dan biasa terjadi ketika seseorang menua. Ini juga bukan suatu hal yang perlu dikhawatirkan secara berlebihan.
Baca juga: Cara Alami Hamil Anak Laki-laki: Perhatikan Masa Ovulasi dan Frekuensi Seks
Masalah seperti tekanan darah tinggi, kadar kolesterol yang tinggi, diabetes, dan kebiasaan merokok dapat mengakibatkan pengerasan dan penyempitan arteri. Akibatnya, aliran darah ke penis berkurang, membuat ereksi menjadi lebih sulit tercapai.
Aliran darah ke penis sangat tergantung pada dua arteri yang sangat kecil, dengan diameter kurang dari 1 milimeter, sementara arteri koroner yang mengalirkan darah ke jantung memiliki ukuran sekitar 10 kali lebih besar.
Namun, penyakit kardiovaskular cenderung mempengaruhi arteri-arteri yang paling kecil terlebih dahulu, menjadikan disfungsi ereksi sebagai indikator peringatan awal yang mungkin timbul.
6. Mungkinkah obat saya menyebabkan disfungsi ereksi?
Ahli urologi Petar Bajic menyebut lebih dari 200 obat resep dianggap terkait dengan kesulitan mencapai ereksi. Ini termasuk obat-obatan umum seperti antidepresan, antihipertensi, diuretik, antiepilepsi, dan ansiolitik.
Jika sedang mengonsumsi salah satu dari obat-obatan ini dan tiba-tiba mengalami disfungsi ereksi, jangan berhenti minum obat secara tiba-tiba. Berkonsultasilah dulu dengan dokter.
Benar, faktor psikologis dapat menjadi penyebab disfungsi ereksi, terutama pada pria yang lebih muda. Ini bisa termasuk:
Baca juga: 4 Alasan Stres Bisa Memicu Pria Kesulitan Ereksi
Terkadang seseorang dapat mengalami ereksi yang baik saat pagi, tetapi mengalami kesulitan ketika berhubungan seksual dengan pasangan.
Dalam kasus-kasus seperti ini, disfungsi ereksi seringkali bersifat situasional dan berkaitan dengan kecemasan, daripada masalah aliran darah.
Ini bisa jadi tapi belum tentu. Testosteron rendah adalah suatu kondisi di mana testis tidak menghasilkan cukup hormon testosteron.
Seiring bertambahnya usia, kadar testosteron kita mungkin mulai menurun yang dapat menyebabkan disfungsi ereksi. Namun, ini bukanlah salah satu penyebab yang paling umum.
Menurut dr. Bajic menjelaskan, orang sering salah paham yang menganggap testosteron rendah adalah penyebab paling umum dari disfungsi eresi, tetapi sebenarnya bukan.
Tingkat testosteron dalam tubuh seseorang bervariasi sepanjang hari, dengan tingkat tertinggi pada pagi hari.
Oleh karena itu, mungkin kita mengalami lebih banyak ereksi di pagi hari dan malam hari, namun lebih sedikit di siang dan sore hari dan hal ini adalah sesuatu yang normal.
Baca juga: 8 Tanda Kadar Testosteron Rendah, Perut Buncit hingga Penis Kecil