Jenis tenun ini juga biasanya digunakan oleh penari Gending Sriwijaya (tarian selamat datang) dalam acara-acara penyambutan.
Baca juga: Rumitnya Pembuatan Kain Songket Palembang, Selembar Bisa 3 Bulan
• Ulos Batak
Berasal dari suku Batak, ulos sering kali dijumpai dalam bentuk selendang. Kain yang biasanya ditenun dengan benang berwarna emas dan perak ini didominasi oleh warna merah, hitam, dan putih.
Kain ulos tidak hanya digunakan sebagai pakaian sehari-hari, namun juga dalam upacara adat.
Pemakaian ulos secara garis besar dilakukan dengan tiga cara, yaitu:
- Siabithononton (dipakai di badan) seperti Ulos Ragidup
- Sihadanghononton (dililit di kepala atau ditenteng)
- Sitalitalihononton (dililit di pinggang)
• Tenun Troso Jepara
Kain tenun khas Jepara ini adalah tenun ikat yang artinya kriya tenun yang berupa kain yang ditenun dari helaian benang pakan atau benang lungsi yang sebelumnya diikat untuk membentuk motif tertentu dan dicelupkan ke dalam zat pewarna alami.
Ciri khas motif tenun ikat Troso mengadopsi dan atau sesuai pesanan dari luar daerah terutama Bali, Flores, dan Sumbawa.
Baca juga: Dimulai dari Butik Kecil, Didiet Maulana Bawa Tenun Sampai ke New York
• Tenun Baduy
Suku Baduy terbagi menjadi dua kelompok, yaitu Baduy Luar dan Baduy Dalam.
Perbedaan masyarakat Baduy luar dan Baduy Dalam bisa dilihat dari pakaian yang mereka gunakan.
Masyarakat Baduy Luar menggunakan pakaian berwarna gelap seperti hitam dan biru, sementara masyarakat Baduy Dalam menggunakan pakaian berwarna putih dan hitam.