Tidak semua jerawat baru yang muncul adalah hasil dari skin purging.
Produk "non-comedogenic", atau produk yang tidak menyumbat pori-pori, juga dapat mengurangi risiko breakout.
Sebaliknya, produk yang mengandung shea butter, silikon, dan produk berbasis minyak dapat menyumbat pori-pori.
"Jika kita menggunakan sesuatu dengan bahan-bahan tersebut, maka kita bisa berjerawat karena produk itu sendiri."
Begitu kata Dr Debra Jaliman, MD, dokter spesialis kulit dan asisten profesor dermatologi di Icahn School of Medicine di Mount Sinai.
"Jika kita mencoba produk baru dan mulai mengalami breakout, itu tergantung pada bahan-bahannya, apakah kita harus menghentikannya," ujar Dr Jaliman.
Sebenarnya, ada sedikit perbedaan antara jerawat yang disebabkan oleh skin purging dan breakout.
Misalnya, skin purging menyebabkan jerawat yang menghilang dengan cepat dan tidak meninggalkan bekas luka.
Sementara breakout dapat menyebabkan jerawat yang perlahan-lahan menyusut dan sering meninggalkan bekas.
Baca juga: Apakah Vitamin C Bisa Mengobati Jerawat?
Tanda-tanda kalau kulit kita sensitif terhadap formula produk meliputi:
• Gatal-gatal
• Kemerahan
• Pembengkakan
Kita juga perlu berhenti menggunakannya lebih cepat jika produk baru tidak mengandung bahan yang menyebabkan skin purging.
"Apabila produk itu bukan sesuatu yang diformulasikan untuk membantu pergantian kulit dan malah membuat breakout, sebaiknya hentikan," kata Dr Nagler.