KOMPAS.com - Es krim dan gelato adalah dua kudapan populer yang banyak digemari karena menyegarkan dan memiliki rasa yang enak.
Meskipun penampilannya terlihat serupa, namun es krim dan gelato sebenarnya adalah dua kudapan yang berbeda.
Gelato diambil dari bahasa Italia yang berarti es krim, dan dibuat dengan bahan dasar custard.
Custard secara tradisional mengandung lebih banyak susu dan lebih sedikit telur, dibandingkan es krim.
Sementara es krim dibuat dengan susu, krim, gula, dan telur.
Sering kali, bahan-bahan tersebut dimasak terlebih dahulu dan kemudian diaduk untuk menciptakan dessert yang lembut.
Baca juga: Es Krim Termahal di Dunia Harganya Rp 99 Juta Per Porsi
"Di satu sisi, perbedaannya cukup mendasar, yang pada akhirnya menciptakan produk yang sangat berbeda."
Demikian kata Bryce Licht, salah satu pendiri dan CEO Gelato Boy, sebuah perusahaan gelato yang berbasis di Denver, Amerika Serikat.
"Proses pembuatan es krim dan gelato memang sangat mirip, sering kali bisa dilakukan dengan peralatan yang sama, tetapi resepnya sangat berbeda," sebut dia lagi.
Nah, untuk mengenali lebih lanjut perbedaan es krim dan gelato, simak penjelasan selengkapnya sebagai berikut.
Ada beberapa hal yang membuat es krim dan gelato itu berbeda, termasuk bahan-bahan yang digunakan, rasa, tekstur, hingga suhu.
Seperti yang disebutkan di awal, gelato dan es krim dimulai dengan bahan dasar custard yang sama, yakni susu, krim, dan gula.
Namun, keduanya dibuat dengan proporsi yang berbeda dari bahan-bahan tersebut.
Es krim dibuat dengan jumlah krim yang lebih banyak, sementara gelato dibuat dengan lebih banyak susu.
"Resep es krim pada umumnya adalah krim dengan sedikit susu, dan gelato sebenarnya menggunakan rasio yang berlawanan," kata Licht.
Baca juga: Keseringan Jajan Es Krim Bikin Diabetes? Ini Kata Ahli Gizi
"Kami menggunakan sebagian besar susu dan sedikit krim," sambung dia.
Akibat menggunakan jumlah krim yang lebih banyak, es krim memiliki kandungan lemak susu yang lebih tinggi daripada gelato.
Es krim biasanya mengandung sekitar 15-20 persen lemak susu- dan harus mengandung setidaknya 10 persen lemak.
Sedangkan gelato tradisional mengandung sekitar 5-8 persen lemak susu.
Selain itu, es krim juga terkadang mengandung kuning telur dan gelato tidak.
"Pada gelato, kami benar-benar hanya akan menggunakan telur, jika kami ingin mencicipi rasa telur," ungkap Licht.
"Biasanya kita akan melihat toko gelato yang menggunakan kuning telur dalam vanila, karena itu adalah rasa pelengkap, atau sering kali dalam rasa yang mengandung kacang-kacangan."
"Karena lemak ekstra pada kacang-kacangan terkadang membutuhkan emulsifikasi ekstra yang dapat diberikan oleh telur," ungkap dia.
Gelato diaduk dengan kecepatan yang jauh lebih lambat daripada es krim, dan akibatnya udara yang masuk ke dalamnya lebih sedikit.
Gelato biasanya mengandung sekitar 15-30 persen overrun (persentase udara yang dimasukkan ke dalam produk selama proses pembekuan), yang membuatnya lebih padat daripada es krim.
Banyak yang berpendapat jika hal ini membuat rasanya lebih kuat.
"Karena memiliki kandungan lemak susu yang lebih rendah dan mengandung lebih sedikit udara, gelato menjadi lebih padat, yang juga berarti lebih beraroma," kata Licht.
"Salah satu nilai jual gelato adalah rasanya yang lebih murni dan lebih kuat, karena tanpa semua lemak mentega."
Baca juga: Tips Mudah Bikin Es Krim Pisang yang Lezat di Rumah
"Jadi rasa kopi akan terasa lebih seperti kopi dan pistachio akan terasa lebih seperti pistachio, karena lemaknya lebih sedikit untuk menutupi rasa."
"Dan kita akan mendapatkan lebih banyak gelato dalam setiap gigitan karena lebih padat," ujar Licht.
Sementara itu, es krim mengandung lebih banyak udara daripada gelato, meskipun jumlahnya bisa sangat bervariasi.
Beberapa merek es krim komersial dapat mengandung hingga 100 persen overrun, yang berarti produknya mengandung 50 persen udara.
Namun, pendiri Jeni's Splendid Ice Creams, Jeni Britton mengatakan, sebagian besar merek es krim premium memiliki kandungan udara yang lebih sedikit -lebih mendekati tingkat gelato.
"Kita tidak bisa tidak memiliki udara jika hanya membekukan krim dan gula. Maka, kita harus memiliki proses pengadukan, sehingga udara benar-benar membuatnya lebih lembut," ungkap Britton.
Karena mengandung lebih banyak krim dan udara, es krim lebih lembut daripada gelato. Sebaliknya, gelato dikenal dengan teksturnya yang lembut namun lebih creamy.
"Menariknya adalah banyak orang beranggapan gelato memiliki lebih banyak lemak atau lebih banyak krim daripada es krim, karena tingkat krimnya sedikit lebih tinggi," kata Licht.
"Karena sangat padat, gelato tidak memiliki banyak kantong udara, yang juga menghilangkan banyak potensi tumbuhnya kristal es."
"Ini semacam tekstur yang lebih lembut, yang bisa dianggap lebih creamy meskipun krimnya lebih sedikit," sambung Licht.
Gelato juga memiliki tekstur yang lembut karena disajikan pada suhu yang lebih hangat daripada es krim, biasanya antara -15 derajat celsius hingga -12 derajat celsius.
Sedangkan es krim disajikan pada suhu sekitar -17 derajat celsius atau lebih rendah.
Baca juga: Makan Gelato Bisa Jadi Solusi Pemenuhan Gizi Tumbuh Kembang Anak
Karena disajikan dan disimpan pada suhu yang berbeda, gelato dan es krim juga umumnya disimpan dalam jenis freezer yang berbeda.
"Gelato disajikan dalam freezer yang memiliki sirkulasi udara, sedangkan es krim disajikan dalam gravity freezer yang tertutup," kata Britton.
"Es krim juga biasanya disajikan dengan keras, dan yang terjadi saat kita mengeraskan es krim adalah bahan-bahannya akan mengembang di dalam," sambung dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang