Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/11/2023, 09:00 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Jujur saja, sebagian besar dari kita mengetahui cara kerja lampu, dan selama kita memiliki lampu belakang berwarna merah dan lampu depan yang tepat, kita sudah cukup siap.

Namun, ada beberapa tips untuk mendapatkan hasil maksimal dari sistem pencahayaan ini.

Pertama dan terutama, keselamatan selalu menjadi prioritas.

Saat berkendara di malam hari, sangat direkomendasikan pengaturan lampu dengan interval mati-hidup yang sangat singkat atau tidak mati sama sekali.

Hal ini meminimalkan kemungkinan seseorang tidak melihat cahaya untuk alasan apa pun.

Interval mati yang lebih lama, biasanya dipakai untuk pengaturan lampu demi umur baterai yang lebih panjang, sebagai lampu pengaman di siang hari.

Lalu, pastikan lampu belakang diposisikan dengan benar dan, jika memiliki penyetelan sudut, setel pula dengan benar.

Sandarkan sepeda pada sesuatu sehingga kita dapat berjalan beberapa meter di belakang sepeda, dan melihat apakah posisinya sudah benar.

Jika kita tidak dapat melihatnya atau tidak terang, maka pengemudi kendaraan lain juga tidak dapat melihatnya.

Baca juga: Berapa Jumlah Kalori yang Dibakar Saat Bersepeda?

Di bagian depan, preferensi kecerahan akan bersifat subyektif, tetapi memakainya serendah mungkin bisa menjadi pilihan agar tetap aman saat berkendara.

Hal ini meminimalkan efek terowongan ketika berkendara di malam hari, karena sinar yang sangat terang dan sempit dapat menyulitkan untuk melihat apa pun di sisi jalan yang tidak terkena sinar secara langsung.

Selain itu, menyalakan lampu dengan pengaturan kecerahan yang lebih rendah akan menghemat baterai.

Beberapa lampu depan sepeda bisa jadi berat atau tidak selalu terdistribusi secara merata pada dudukannya.

Dalam kasus tersebut, kita bisa memasang lampu di bagian frame atau pun setang untuk meminimalkan kemungkinan pergeseran cahaya akibat getaran.

Memang, bagi sebagian orang, hal ini mungkin bukan merupakan pilihan jika ada terlalu banyak kabel yang akan mengganggu pancaran cahaya.

Jika kita pernah bersepeda di malam hari di tengah kabut, di jalan berkerikil, atau dalam situasi yang berdebu, cahaya yang lebih sedikit akan lebih baik.

Sebab, saat berdebu atau berkabut, cahaya memantul kembali ke arah kita, dan jika kecerahannya terlalu tinggi, hampir seperti tembok yang malah menghalangi pandangan. 

Kiat terakhir adalah memahami pengaturan cahaya dan bagaimana cara mengendarainya.

Seringkali, ketika bersepeda di malam hari, kita akan mengubah kecerahan lampu depan untuk hal-hal tertentu.

Baca juga: Bersepeda ke Kantor Saat Hujan? Perhatikan Dulu 5 Tips Ini

Sebagai contoh, jika kita biasanya menggunakan salah satu pengaturan kecerahan yang lebih rendah untuk menghemat baterai, kita bisa menaikkan sedikit lebih tinggi, sebelum melintasi jalan menurun.

Kemudian, setelah kembali ke kecepatan normal, kita akan mengubah intensitas lampu ke pengaturan yang lebih rendah.

Pada saat yang sama, ketika kita menaikkan kecerahan untuk mengimbangi kecepatan tambahan, kita juga akan menyesuaikan sedikit sudut untuk menyinari lebih jauh di jalan.

Hal ini memberi kita lebih banyak waktu untuk merespons rintangan jalan.

Pada akhirnya, keselamatan adalah prioritas nomor satu, dan berinvestasi pada lampu sangat disarankan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com