Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/11/2023, 09:00 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - Menggunakan lampu sepeda yang tepat akan membuat bersepeda di malam hari menjadi menyenangkan, aman, dan lebih mudah.

Jadi, berinvestasi pada seperangkat lampu yang berkualitas lebih dari sekadar membantu berkendara di malam hari.

Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan soal memilih dan menggunakan lampu sepeda ketika harus gowes dalam kondisi gelap.

  • Temukan lampu sepeda yang cocok

Pasar lampu sepeda kian berkembang seiring dengan teknologi LED dan baterai yang terus berevolusi. Namun, yang lebih penting dari itu adalah menemukan lampu yang cocok.

Baca juga: 7 Hal yang Terjadi pada Tubuh karena Bersepeda

Pilihan sepeda modern saat ini memiliki berbagai macam bentuk yang dapat mempersulit kita dalam menemukan lampu yang akan kita sukai dan gunakan.

Jika kita memiliki sepeda dengan bentuk stang dan dudukan yang khas, maka kita pun harus mencari lampu yang sesuai dengan bentuk tersebut.

Terkadang, lampu yang menggunakan tali karet dan tidak terlalu banyak menggunakan plastik akan lebih sesuai dengan bentuk yang unik semacam itu.

Setelah itu, kita harus memiliki opsi yang sesuai, terkait lumens, mode daya, dan -tentu saja- harga.

Biasanya, harga yang lebih tinggi berarti lumens yang lebih tinggi. Sementara, daya tahan baterai tergantung pada pengaturan.

Jadi lihatlah semua pengaturan dan pastikan bahwa kita akan mendapatkan cahaya dan daya tahan baterai yang cukup, ini adalah keseimbangan.

Baca juga: Luna Maya Berhenti Bersepeda, Ganti Olahraga Baru, Apa itu?

Sebagian besar lampu modern dapat diisi ulang dengan koneksi USB.

Tetapi beberapa menawarkan baterai "biasa" yang dapat dilepas, sehingga memungkinkan perjalanan yang lebih lama dengan kemudahan mengganti baterai.

  • Memilih ukuran lumen

Sebagian besar produsen lampu sepeda mematok kecerahan lampu berdasarkan pengukuran lumen.

Lumen adalah pengukuran fluks cahaya, yang merupakan output total cahaya ke segala arah.

Lampu sepeda melihat kecerahan yang diproyeksikan ke depan. Hal ini dapat menyulitkan untuk membandingkan lampu karena pola pancaran memengaruhi cahaya yang dapat digunakan.

Lampu dengan pancaran yang lebih lebar mungkin tidak terlihat seterang yang dibayangkan, tetapi memiliki lumens yang sama dengan lampu yang terlihat lebih terang tetapi pancarannya lebih sempit.

Untuk berkendara di jalan raya, banyak yang lebih memilih sinar yang sedikit lebih sempit yang dapat menerangi jalan dengan jangkauan lebih jauh.

Hal ini sangat membantu karena di jalan raya kecenderungannya kecepatan rata-rata akan lebih tinggi.

Sinar yang lebar mungkin tidak memproyeksikan cukup jauh ke badan jalan sehingga menjadi pertimbangan untuk melihat rintangan yang lebih jauh di depan. 

Baca juga: 5 Tips Bersepeda untuk Menurunkan Berat Badan

  • Lampu sepeda vs senter serbaguna

Ketika berbicara tentang bersepeda di malam hari, ini adalah salah satu pertanyaan yang paling sering muncul.

"Bisakah saya menggunakan lampu depan untuk berkemah", atau "bisakah memakai dudukan untuk senter biasa?"

Jawabannya adalah ya, kita dapat menggunakannya. Tetapi seperti yang disebutkan sebelumnya, pola sinar membuat perbedaan besar.

Dan, sebagian besar lampu serba guna tidak akan memberikan pola yang kita butuhkan atau kinerja yang lebih baik.

Jadi -mungkin, membayar sedikit lebih mahal untuk mendapatkan lampu yang telah dikembangkan secara khusus untuk bersepeda adalah investasi yang berharga.

Ditambah lagi, sebagian besar lampu serbaguna tidak didesain untuk menghasilkan output lumen yang tinggi untuk waktu yang lama.

Lampu ini dapat menjadi terlalu panas atau tidak efisien karena panas yang menumpuk.

Sebagian besar lampu sepeda memiliki tingkat sinkronisasi panas yang membantu melepaskan panas karena lampu ini dirancang untuk terus berfungsi selama bersepeda.

Baca juga: Cara Bersepeda untuk Mengecilkan Perut Sekaligus Membakar Lemak

  • Tips menggunakan lampu sepeda

Jujur saja, sebagian besar dari kita mengetahui cara kerja lampu, dan selama kita memiliki lampu belakang berwarna merah dan lampu depan yang tepat, kita sudah cukup siap.

Namun, ada beberapa tips untuk mendapatkan hasil maksimal dari sistem pencahayaan ini.

Pertama dan terutama, keselamatan selalu menjadi prioritas.

Saat berkendara di malam hari, sangat direkomendasikan pengaturan lampu dengan interval mati-hidup yang sangat singkat atau tidak mati sama sekali.

Hal ini meminimalkan kemungkinan seseorang tidak melihat cahaya untuk alasan apa pun.

Interval mati yang lebih lama, biasanya dipakai untuk pengaturan lampu demi umur baterai yang lebih panjang, sebagai lampu pengaman di siang hari.

Lalu, pastikan lampu belakang diposisikan dengan benar dan, jika memiliki penyetelan sudut, setel pula dengan benar.

Sandarkan sepeda pada sesuatu sehingga kita dapat berjalan beberapa meter di belakang sepeda, dan melihat apakah posisinya sudah benar.

Jika kita tidak dapat melihatnya atau tidak terang, maka pengemudi kendaraan lain juga tidak dapat melihatnya.

Baca juga: Berapa Jumlah Kalori yang Dibakar Saat Bersepeda?

Di bagian depan, preferensi kecerahan akan bersifat subyektif, tetapi memakainya serendah mungkin bisa menjadi pilihan agar tetap aman saat berkendara.

Hal ini meminimalkan efek terowongan ketika berkendara di malam hari, karena sinar yang sangat terang dan sempit dapat menyulitkan untuk melihat apa pun di sisi jalan yang tidak terkena sinar secara langsung.

Selain itu, menyalakan lampu dengan pengaturan kecerahan yang lebih rendah akan menghemat baterai.

Beberapa lampu depan sepeda bisa jadi berat atau tidak selalu terdistribusi secara merata pada dudukannya.

Dalam kasus tersebut, kita bisa memasang lampu di bagian frame atau pun setang untuk meminimalkan kemungkinan pergeseran cahaya akibat getaran.

Memang, bagi sebagian orang, hal ini mungkin bukan merupakan pilihan jika ada terlalu banyak kabel yang akan mengganggu pancaran cahaya.

Jika kita pernah bersepeda di malam hari di tengah kabut, di jalan berkerikil, atau dalam situasi yang berdebu, cahaya yang lebih sedikit akan lebih baik.

Sebab, saat berdebu atau berkabut, cahaya memantul kembali ke arah kita, dan jika kecerahannya terlalu tinggi, hampir seperti tembok yang malah menghalangi pandangan. 

Kiat terakhir adalah memahami pengaturan cahaya dan bagaimana cara mengendarainya.

Seringkali, ketika bersepeda di malam hari, kita akan mengubah kecerahan lampu depan untuk hal-hal tertentu.

Baca juga: Bersepeda ke Kantor Saat Hujan? Perhatikan Dulu 5 Tips Ini

Sebagai contoh, jika kita biasanya menggunakan salah satu pengaturan kecerahan yang lebih rendah untuk menghemat baterai, kita bisa menaikkan sedikit lebih tinggi, sebelum melintasi jalan menurun.

Kemudian, setelah kembali ke kecepatan normal, kita akan mengubah intensitas lampu ke pengaturan yang lebih rendah.

Pada saat yang sama, ketika kita menaikkan kecerahan untuk mengimbangi kecepatan tambahan, kita juga akan menyesuaikan sedikit sudut untuk menyinari lebih jauh di jalan.

Hal ini memberi kita lebih banyak waktu untuk merespons rintangan jalan.

Pada akhirnya, keselamatan adalah prioritas nomor satu, dan berinvestasi pada lampu sangat disarankan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com