Sedangkan, kekurangan vitamin D dikaitkan dengan risiko gangguan tidur yang lebih tinggi, termasuk kualitas tidur yang buruk, durasi tidur yang pendek, dan rasa kantuk di siang hari.
Alfa laktalbumin, protein yang ditemukan dalam whey pada produk susu seperti yogurt, dapat mengurangi rasa kantuk di pagi hari dan meningkatkan kewaspadaan di pagi hari setelah dikonsumsi.
Asupan kalsium yang lebih sedikit- kalsium ditemukan dalam yogurt susu, telah dikaitkan dengan kesulitan tidur yang lebih besar dan tidur yang tidak nyenyak.
Meskipun kandungan melatoninnya dapat bervariasi berdasarkan musim, tahun, dan spesies, tomat dianggap sebagai pemberi pengaruh positif terhadap kualitas tidur karena kadar melatonin alaminya.
Sebuah penelitian selama delapan minggu terhadap wanita pascamenopause yang kurang tidur menemukan, skor total kualitas tidur yang dilaporkan lebih besar pada kelompok yang mengonsumsi 250 gram tomat dua jam sebelum tidur dibandingkan dengan kelompok yang tidak mengonsumsi tomat.
Selain itu, sebuah penelitian terpisah yang diterbitkan dalam jurnal Appetite menemukan, orang yang kurang tidur (kurang dari lima jam per malam) memiliki asupan likopen terendah, senyawa bermanfaat yang ditemukan dalam tomat.
Baca juga: 4 Kebiasaan Minum yang Bisa Membantu Tidur Nyenyak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.