Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fase Emosional Pelaku Perselingkuhan Usai Kebohongannya Terbongkar

Kompas.com - 02/01/2024, 11:41 WIB
Dinno Baskoro,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

 3. Fase the hamster wheel

Mengapa disebut the hamster wheel alias, secara harfiah, roda hamster? Pada fase ini, banyak hal yang membuatnya frustasi.

Tidak ada kemajuan dalam hubungan dan mereka merasa tidak bisa melakukan apa pun untuk memperbaiki situasi.

Mereka akan mengalami banyak perputaran kondisi, dan ini mungkin menjadi fase banyaknya pernikahan menjadi berantakan, dan terputusnya hubungan. Berikut adalah beberapa ciri umum dari fase ini:

  • Tidak ingin membicarakan apapun yang berhubungan dengan perselingkuhan
  • Hanya ingin move on.
  • Merasa bersalah
  • Mudah marah
  • Banyak basa-basi
  • Tidak ingin terlalu terlibat secara emosional dengan pasangan sahnya
  • Mereka mungkin memiliki perasaan bersalah, menyesal, dan membenci diri sendiri sampai taraf tertentu
  • Lebih banyak ketidakjelasan yang dirasakan
  • Mungkin melakukan beberapa upaya untuk terlibat kembali dengan pasangan selingkuhannya
  • Khawatir dengan konsekuensi seperti dampaknya pada anak hingga harta gono-gini

Di fase ini, mungkin si pelaku mulai benar-benar memikirkan dan memahami dampak buruk yang diakibatkan oleh perselingkuhan, namun belum mengambil tindakan apa pun untuk mengatasinya.

4. Fase head out of the ass

Profesi yang rentan akan perselingkuhan.SHUTTERSTOCK/ARTMARI Profesi yang rentan akan perselingkuhan.

Fase ini adalah waktu ketika seseorang yang tidak setia dan ingin berdamai mulai ‘memahaminya’ dan mencari tahu akar masalahnya.

Pada fase ini, sudah jelas kalau hubungan gelapnya benar-benar berakhir dan si dia akan mencoba membangun kembali semua hal yang sudah mereka hancurkan. Berikut beberapa hal yang mungkin pelaku rasakan;

  • Perasaan bersalah dan kebencian pada diri sendiri yang lebih besar
  • Akan memberikan detail dan menjawab pertanyaan tentang perselingkuhan tersebut
  • Terbuka untuk konseling individu atau bersama
  • Transparan dalam perkataan dan tindakan
  • Benar-benar menyesali perilaku mereka serta kerusakan yang ditimbulkan oleh perselingkuhan tersebut
  • Mulai merenung dan mawas diri
  • Mulai membuat perubahan pribadi atau menunjukkan perubahan sikap positif
  • Menyesal dan berusaha untuk menebus kesalahan
  • Terbuka untuk memaafkan diri sendiri tetapi mungkin masih sulit baginya
  • Tidak ada sisa perasaan terhadap selingkuhannya dan menyadari aspek fantasi dalam perselingkuhan itu
  • Kekhawatiran tentang penyakit menular seksual jika melibatkan praktik seks tidak aman
  • Keinginan untuk terhubung, membangun, dan berkomitmen kembali dengan pasangan sah
  • Ada rasa takut kesalahannya akan dibalas oleh pasangannya

5. Fase terlihat sesuai rencana

Ilustrasi selingkuhpexels.com Ilustrasi selingkuh

Setelah kebohongan terbongkar, si pelaku sudah merasa nyaman dengan berbagai hal. Kepercayaan telah dibangun kembali sampai batas tertentu, hubungan dengan pasangan sah tampaknya berjalan baik, dan masa depan pernikahan terlihat sangat menjanjikan.

Meski terlihat sesuai rencana, mereka bakal menghadapi banyak tantangan karena hubungan yang kembali harmonis setelah perselingkuhan tidak akan pernah sama seperti sebelumnya.

  • Peningkatan atau pengembangan pribadi yang berkelanjutan
  • Mungkin sedikit berpuas diri dalam upaya membangun pernikahan mereka
  • Mungkin ada beberapa kemunduran pada kebiasaan di masa lalu
  • Jika mengungkit perselingkuhan dan ingin membicarakannya, pelaku perselingkuhan mungkin akan bersedia membahasnya
  • Transparansi yang berkelanjutan
  • Komunikasi yang proaktif dan efektif
  • Mungkin masih ada sisa masalah pengampunan diri
  • Berkomitmen pada pernikahan

Baca juga: Jadi Korban atau Pelaku Perselingkuhan, Dampaknya Sama bagi Hubungan 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com