Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Makanan untuk Detoksifikasi Tubuh, Ada Brokoli dan Kunyit

Kompas.com - 03/01/2024, 09:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebagai bagian dari upaya untuk menjaga kesehatan, tubuh secara terus menerus membuang zat-zat yang berpotensi berbahaya melalui detoksifikasi.

Sistem detoksifikasi tubuh sangat kompleks dan melibatkan banyak organ, termasuk hati, ginjal, dan kulit.

Menurut Medical News Today, proses detoksifikasi juga bisa dilakukan dengan berbagai cara alami, termasuk diet.

Cara ini bisa merangsang hati untuk mengeluarkan racun dari dalam tubuh, sehingga dapat meningkatkan sirkulasi dan menyediakan nutrisi penting bagi tubuh.

Meskipun kita tidak perlu melakukan diet yang ketat, namun memasukkan beberapa makanan yang mendukung kemampuan tubuh untuk melakukan detoksifikasi secara alami dapat memberikan beberapa manfaat.

Baca juga: 5 Langkah Detoksifikasi di Pagi Hari, demi Hidup Lebih Sehat

Makanan untuk detoksifikasi tubuh

Jika kita ingin memasukkan lebih banyak makanan yang mendukung proses detoksifikasi alami tubuh, berikut adalah 8 makanan yang patut dicoba.

1. Buah citrus

Ilustrasi jeruk, buah jeruk. Makan jeruk di malam hari dapat berbahaya.PIXABAY/NONAME_13 Ilustrasi jeruk, buah jeruk. Makan jeruk di malam hari dapat berbahaya.
Ragam buah citrus, seperti jeruk, lemon, atau grapefruit, adalah makanan yang dapat membantu mendukung kemampuan detoksifikasi tubuh.

Buah-buahan ini kaya akan vitamin C, mikronutrien penting yang meningkatkan proses detoksifikasi alami tubuh.

Di samping itu, vitamin C juga merupakan bagian integral dari produksi glutathione, senyawa yang membantu jalur detoksifikasi hati.

Karena mengandung air dalam jumlah tinggi, buah-buahan ini juga bisa membantu menghidrasi tubuh dan mendorong pembuangan produk limbah. Flavonoid dalam buah jeruk, misalnya, mampu melindungi hati serta meningkatkan fungsi dan kesehatannya.

"Kendati demikian, kita harus berhati-hati dengan grapefruit, yang berinteraksi dengan banyak obat karena efeknya pada enzim hati," saran ahli diet terdaftar di Eat This Not That, Melissa Azzaro, RD.

2. Brokoli

Ilustrasi brokoli. Brokoli sulit dicerna karena mengandung serat dalam jumlah melimpah. Ilustrasi brokoli. Brokoli sulit dicerna karena mengandung serat dalam jumlah melimpah.
Makanan selanjutnya yang direkomendasikan adalah sayuran cruciferous seperti brokoli.

Azzaro mengungkapkan bahwa brokoli dapat mendukung detoksifikasi karena mengandung sulforaphane dan indole-3-karbinol yang tinggi serta serat dan antioksidan lainnya, yang mendukung berbagai fase detoksifikasi.

Sulforaphane diketahui sebagai senyawa yang membantu mendukung fase penting dalam proses detoksifikasi alami tubuh (fase 2).

Sedangkan Indole-3-carbinol (I3C) adalah senyawa tanaman yang dikonversi di dalam perut menjadi beberapa senyawa, termasuk diindolylmethane (DIM).

Baik I3C maupun DIM merupakan antioksidan dan stimulator enzim detoksifikasi alami dalam tubuh.

Antioksidan ini sangat penting dalam melindungi tubuh dari stres oksidatif, sementara serat membantu memindahkan limbah melalui sistem pencernaan.

Baca juga: 7 Tips Mudah Lakukan Detoks Alami di Rumah

3. Buah beri

Beberapa buah memiliki profil nutrisi terbaik untuk membantu Anda mengatasi gula darah tinggi, seperti buah beri, alpukat, dan jeruk.SHUTTERSTOCK/baibaz Beberapa buah memiliki profil nutrisi terbaik untuk membantu Anda mengatasi gula darah tinggi, seperti buah beri, alpukat, dan jeruk.
Buah beri adalah kategori makanan tinggi antioksidan dan berserat tinggi lainnya yang mendukung detoksifikasi, dengan blueberry dan delima berada di urutan teratas.

Keduanya merupakan sumber antioksidan yang berperan dalam memerangi stres oksidatif, faktor kunci dalam penumpukan racun dalam tubuh.

Dengan menetralisir radikal bebas yang berbahaya, antioksidan juga membantu detoksifikasi.

"Buah beri mengandung pigmen tanaman unik yang disebut antosianin, atau senyawa yang membantu memberikan warna merah tua yang indah pada buah ini," kata Azzaro.

Antosianin sendiri berkontribusi pada aktivasi fase penting dari proses detoksifikasi alami, maka tak heran bila buah-buahan ini dapat dimasukkan ke dalam diet bagi kita yang berfokus pada proses detoksifikasi.

4. Bawang putih dan bombay

Ilustrasi bawang putih.Unsplash Ilustrasi bawang putih.
"Makanan yang tinggi sulfur juga dapat mendukung detoksifikasi Tahap 2," terang Azzaro.

Dia menggambarkan makanan tinggi sulfur sebagai makanan "bau", alias makanan yang memiliki aroma menyengat seperti bawang putih dan bawang bombay.

Menurutnya, makanan kaya sulfur dapat meningkatkan kadar glutathione tubuh. Glutathione adalah antioksidan yang terlibat dalam proses detoksifikasi alami tubuh, membantu tubuh membuang racun tertentu.

Selain itu, bawang putih dan bawang bombay mengandung allicin, senyawa yang dapat mendukung kesehatan hati.

5. Kacang-kacangan

Aneka kacang-kacangan yang baik untuk penderita darah rendahDNA India Aneka kacang-kacangan yang baik untuk penderita darah rendah
Kacang-kacangan adalah makanan yang sangat baik untuk dimasukkan ke dalam diet yang mendukung proses detoksifikasi.

Kacang-kacangan mengandung banyak nutrisi yang mendukung proses detoksifikasi alami tubuh, seperti serat, yang membantu pencernaan dan mendorong pembuangan racun melalui saluran pencernaan.

Di samping itu, kacang-kacangan juga mengandung antioksidan yang tinggi seperti vitamin E, yang dapat membantu menetralisir radikal bebas yang berbahaya di dalam tubuh.

Berkat lemak sehat yang penting dan asam amino, terutama arginin, glutathione, dan metionin, kacang-kacangan juga dapat mendukung kesehatan hati.

Selain itu, Azzaro mencatat, kacang-kacangan merupakan sumber protein nabati terbaik.

"Kita membutuhkan protein yang cukup untuk dapat membuat enzim yang diperlukan untuk detoksifikasi," ujar dia.

Baca juga: 8 Minuman Detoks untuk Hilangkan Lemak dan Turunkan Berat Badan

6. Biji rami

Flaxseed atau Biji RamiNiken Monica Flaxseed atau Biji Rami
Biji rami atau flaxseed memiliki kandungan nutrisi yang tinggi, sebagai sumber lignan dan serat larut, senyawa yang dapat mengikat kelebihan hormon dalam usus dan membantu tubuh kita membuangnya melalui tinja.

Lignan adalah kelompok senyawa kimia tertentu yang ditemukan pada tanaman, yang diklasifikasikan sebagai polifenol.

Senyawa ini tidak hanya ditemukan pada biji rami, tetapi biji-bijian lain serta buah-buahan dan juga sayuran.

7. Kunyit

Batas konsumsi kunyit dalam sehari.iStockPhoto/AD077 Batas konsumsi kunyit dalam sehari.
Kunyit, rempah-rempah berwarna kuning cerah, adalah makanan detoksifikasi ampuh lainnya.

Senyawa aktif dalam kunyit, yakni kurkumin, memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan yang kuat.

Karakteristik ini membuatnya sangat baik untuk detoksifikasi, karena membantu melindungi hati, organ penting untuk membuang racun.

Selain itu, kurkumin juga dapat merangsang produksi glutathione, antioksidan yang digunakan tubuh untuk mendukung proses detoksifikasi.

Baca juga: 5 Minuman Sehat untuk Bantu Detoks Ginjal

8. Semangka

Buah semangka adalah salah satu buah pilihan untuk mengatasi cuaca panas. iStockphoto/ASMR Buah semangka adalah salah satu buah pilihan untuk mengatasi cuaca panas.
Semangka adalah buah yang menyegarkan yang terdiri dari lebih dari 90 persen air, yang membantu membersihkan tubuh dan membuang racun melalui sistem saluran kemih.

Tak hanya itu, semangka juga sumber citrulline, asam amino yang memainkan peran positif dalam siklus urea, proses pengubahan amonia menjadi urea sebelum dikeluarkan melalui urin.

Ditambah lagi, buah ini mengandung nutrisi penting seperti vitamin A, C, dan B6 serta antioksidan kuat likopen dan beta-karoten.

Antioksidan ini yang dapat membantu menetralisir radikal bebas berbahaya dalam tubuh untuk mendukung kesehatan dan kebugaran secara keseluruhan.

Baca juga: 5 Aturan Makan untuk Detoksifikasi Selama 7 Hari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com