Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/01/2024, 08:45 WIB
Chrisstella Efivania Rosaline,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Minum jamu sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia secara turun temurun. Selain bagian dari kebiasaan, kegiatan ini juga jadi upaya untuk menjaga kesehatan. 

Dengan beragam manfaatnya, tak jarang pula ada yang akhirnya bergantung dengan jamu. Terutama ketika memasuki musim pancaroba yang rentan dengan serangan berbagai penyakit.

Baca juga: Beda dengan Jahe Biasa, Ini 5 Manfaat Jamu Jahe Merah untuk Kesehatan

Namun, apakah minum jamu setiap hari bisa berbahaya? 

Dianjurkan menjadi kebiasaan

Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) memegang jamu jahe merah yang dibagikan kepada pengunjung RSUD Taman Sari, Jakarta Barat, Jumat (5/1/2024)KOMPAS.com/Chrisstella Efivania Rosaline Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) memegang jamu jahe merah yang dibagikan kepada pengunjung RSUD Taman Sari, Jakarta Barat, Jumat (5/1/2024)

Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) Dr. (Cand.) dr. Inggrid Tania, M.Si. mengataka, minum jamu setiap hari justru dianjurkan. 

“Kebiasaan minum jamu sudah menjadi bagian dari gaya hidup sehat sehari-hari,” ujar Inggrid kepada Kompas.com, saat ditemui di RSUD Taman Sari, Jakarta Barat, Jumat (5/1/2024). 

Sejalan dengan hal itu, saat ini PDPOTJI juga tengah melakukan edukasi pembiasaan minum jamu setiap hari di RSUD Taman Sari Jakarta Barat. Pembiasaan ini lewat acara bagi-bagi jamu setiap Jumat pagi, selama bulan Januari-Februari 2024. 

Inggrid melanjutkan, hal itu dilakukan sebagai pengenalan sekaligus upaya pembiasaan masyarakat untuk minum jamu setiap hari. 

Baca juga:

Jamu asli Indonesia terbuat dari berbagai empon-empon dan rempah. SHUTTERSTOCK W1SNU.COM Jamu asli Indonesia terbuat dari berbagai empon-empon dan rempah.

Adapun Kementerian Kesehatan juga telah memperbolehkan adanya pengobatan menggunakan obat tradisional, dengan syarat sudah teruji secara klinis. 

Dilansir dari laman resmi Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, pihak kementerian pun mencanangkan program gerakan minum jamu guna mengajak masyarakat memanfaatkan jamu untuk meningkatkan kesehatannya. 

Baca juga:

Ingat dosis yang tepat

Meski demikian, Inggrid pun mengingatkan agar masyarakat tak mengonsumsi jamu secara berlebihan. 

“Minum jamu itu maksimal satu sampai dua kali sehari. Untuk kondisi tertentu, jika memang sedang sakit, bisa tiga sampai empat kali sehari. Tetapi, yang aman ya cukup satu sampai dua kali sehari,” pungkasnya. 

Baca juga: Cara Membuat Jamu Temulawak untuk Atasi Kelelahan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com