Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Menurunkan Berat Badan Secara Sehat, Sekaligus Menghindari Naik Lagi

Kompas.com - 19/01/2024, 20:59 WIB
Wisnubrata

Editor

“Tidak ada seorang pun yang bisa memilih makanan dengan bijak saat mereka lelah. Bahkan melewatkan satu jam tidur pun dapat meningkatkan nafsu makan karena tubuh mendambakan energi dan makanan sebagai bahan bakar bagi tubuh,” kata Dr. Albers. “Kita memerlukan pikiran yang jernih dan fokus untuk membuat pilihan makanan yang lebih sehat.”

Mengelola tingkat stres juga penting. Dr Albers mencatat bahwa 75% keputusan seseorang untuk makan dipicu oleh emosi, bukan rasa lapar.

“Banyak orang berhasil menurunkan berat badan hanya dengan mengurangi tingkat stres dan menemukan cara untuk menenangkan diri tanpa makanan,” tambahnya. “Jika tingkat stres seseorang tinggi, teknik manajemen stres adalah kunci dan langkah pertama yang diperlukan sebelum mereka mengubah pola makannya.”

Tidak tahu bagaimana cara mengurangi stres? Cobalah yoga atau praktik meditasi lainnya.

Baca juga: 7 Latihan Fisik di Rumah untuk Menurunkan Berat Badan

7. Konsultasikan dengan ahlinya ketika kamu mencapai plateau

Plateau adalah kondisi di mana berat badan tidak lagi turun meskipun kita sudah rutin berolahraga dan memiliki pola makan sehat. Ini terjadi karena tubuh sudah menyesuaikan diri.

“Saat kita berolahraga secara rutin, tubuh akan membiasakan diri dan menjadi lebih efisien. Akibatnya kita tidak lagi membakar kalori sebanyak sebelumnya," ujar Kopp. 

Salah satu tanda kita tidak lagi membakar banyak kalori adalah ketika latihan menjadi terasa mudah dilakukan.

Saat itulah ahli diet, dokter, atau ahli fisiologi olahraga dapat membantu kita mengetahui langkah selanjutnya, cara meningkatkan tingkat kesulitan olahraga, dan cara untuk terus mendorong diri melampaui kondisi saat ini.

Beberapa cara yang umum dilakukan adalah dengan meningkatkan intensitas dan waktu olahraga kita, atau mencoba olahraga atau gerakan baru sebagai selingan. 

Misalnya bila kita biasa lari 5 km, coba tingkatkan menjadi 7 km. Atau lari dalam jarak yang sama, namun waktunya lebih cepat, atau pilih medan yang lebih berat, misalnya lari di jalan menanjak.

Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menurunkan 5 kg?

Rata-rata, menurunkan 0,5 kg hingga 1 kg seminggu adalah hal yang aman dengan bantuan pola makan sehat dan aktivitas fisik yang konsisten. 

Namun kehilangan 5 kg dalam satu minggu bisa berbahaya dalam jangka panjang. Jadi, jika kamu mendapati berat badannmu turun terlalu cepat, kemungkinan ada yang salah, dan sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.

“Mengubah hubungan tubuh kita dengan makanan bisa menjadi proses yang menantang karena hal ini terkait dengan berbagai faktor seperti genetika, kepribadian, kebiasaan latihan, dan anggapan kita tentang makanan dan berat badan,” ujar Dr. Albers. “Tetapi bila konsisten, kita dapat mengatasi kompleksitas ini.”

“Secara keseluruhan, lebih baik mengubah pemikiran kita untuk fokus pada kesehatan daripada sekedar menurunkan berat badan,” saran Dr. Albers.

Buatlah daftar manfaat terkait dengan kebiasaan sehat, seperti merasa lebih nyaman memakai pakaian, lebih berenergi untuk bermain dengan anak-anak kita, dan menjadi lebih aktif – dan kemudian, upayakan untuk mencapai tujuan tersebut.

“Ingat, berat badan tidak menentukan kesehatan,” kata Dr. Albers. “Kita bisa sehat dan bahagia dengan berat badan berapa pun, dan angka pada timbangan tidak menentukan nilai atau kesuksesan kita. Lebih penting untuk fokus memberi nutrisi pada tubuh, melakukan aktivitas fisik secara teratur, dan menerapkan kebiasaan makan yang penuh perhatian.”

Dengan cara ini, penurunan berat badan bisa dilakukan lebih aman dan menyenangkan, serta hasilnya akan bertahan lebih lama.

Baca juga: Rekomendasi Diet Terbaik untuk Menurunkan Berat Badan Jangka Panjang

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com