“Meskipun makna kontak mata bervariasi dari satu budaya ke budaya lain, namun kebanyakan budaya memandang kontak mata sebagai minat seseorang untuk terlibat dalam pembicaraan,” kata Ribarsky. “Jika seseorang mengatakan sesuatu yang tidak kita setujui, kita mungkin menghindari kontak mata.”
Ketika seseorang dengan sengaja berpaling darimu atau tidak menghadap wajahmu secara langsung saat kamu berbicara dengannya, itu pertanda tidak sepakat. Namun bahasa tubuh tidak selalu kelihatan, artinya kita harus memperhatikan untuk mengetahuinya.
“Saat kita menyukai seseorang, kita sering kali secara tidak sadar mengarahkan tubuh kita ke arahnya,” kata Ribarsky. Sehingga jika yang terjadi sebaiknya, maka bisa berarti ia tidak sepaham.
“Dalam percakapan yang tidak ingin kita teruskan lagi, kamu mungkin secara tidak sadar berpaling dari lawan bicaramu,” katanya. "Atau, ini bisa menjadi tindakan yang disengaja dan cara halus untuk menunjukkan bahwa kamu ingin menyudahi pembicaraan."
Baca juga: 7 Kesalahan Bahasa Tubuh yang Sering Tidak Disadari
Courtney Hubscher, MS, LMHC, NCC, dari GroundWork Cognitive Behavioral Therapy, juga menunjuk pada "ekspresi mikro" sebagai tanda ketidaksetujuan bahasa tubuh. Seperti namanya, ini adalah “ekspresi wajah yang singkat dan tidak disengaja”, yang dapat terjadi hanya dalam “sepersekian detik”.
"Hal tersebut dapat mengungkapkan emosi yang mungkin coba disembunyikan oleh seseorang," catat Hubscher. “Beberapa ekspresi mikro yang umum mencakup kilasan kemarahan, ketakutan, rasa jijik, atau keterkejutan."
Ekspresi ini sering kali merupakan reaksi terhadap sesuatu yang coba disembunyikan oleh orang tersebut, seperti kebohongan atau situasi yang tidak nyaman.
Ketidaksetujuan atau penilaian seringkali dikaitkan dengan mengerucutkan bibir, namun menurut Levine, mengencangkan bibir juga bisa menunjukkan hal tersebut.
Mengencangkan bibir "pada dasarnya adalah ketidaksetujuan atau ketidaksukaan terhadap sesuatu yang dilakukan orang lain," katanya. "Bibir bisa menjadi indikator besar secara umum yang saya yakin sering diabaikan."
Ketika rahang seseorang semakin menegang saat bercakap-cakap, ini bisa menjadi tanda tidak sepakat atau menahan emosi, menurut Jessica Addeo, terapis okupasi dan dokter sistem saraf.
“Bahasa tubuh dipengaruhi sistem saraf dan emosi,” katanya. "Salah satu tanda spesifik ketidaksepakatan adalah rahang yang menegang, yang merupakan cara sistem saraf mendeteksi adanya "ancaman", kata Addeo.
Baca juga: 8 Bahasa Tubuh yang Tunjukkan Kepribadian dan Perasaan Seseorang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram