Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/02/2024, 18:18 WIB
Via Furgativa Gumilar ,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Namun, setiap anak bisa menjadi korban bullying karena keyakinan agama mereka. Siswa-siswa Kristen sering diejek karena keyakinan mereka juga.

Dan dalam kasus ini, perundungan terjadi karena kurangnya toleransi terhadap pemahaman keyakinan yang berbeda.

5. Kurang percaya diri dan penurut

Anak-anak yang cenderung introvert, mudah cemas, atau tunduk lebih mungkin menjadi korban bully daripada anak-anak yang ekstrovert dan tegas.

Bahkan, beberapa peneliti percaya bahwa anak-anak yang kurang percaya diri mungkin menarik perhatian anak-anak yang cenderung membully. Selain itu, anak-anak yang cenderung menyenangkan orang lain sering kali menjadi target bully karena mudah dimanipulasi.

Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang menderita depresi atau kondisi terkait stres juga mungkin lebih rentan menjadi korban bully, yang sering membuat kondisi mereka semakin buruk.

Para pelaku memilih anak-anak ini karena mereka merupakan sasaran yang mudah dan tidak mungkin untuk melawan balik. Kebanyakan pelaku bullying ingin merasa kuat dari yang lain, sehingga mereka sering memilih anak-anak yang lebih lemah dari mereka.

Baca juga: Cara Mendidik Anak agar Tidak Jadi Tukang Bully

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com