Menariknya, alasan utama generasi muda menggunakan aplikasi kencan online bukanlah mencari pasangan.
Tiga alasan utama menggunakan aplikasi kencan online yakni untuk mencari teman mengobrol (56 persen), penasaran mencoba (48 persen), dan mencari kesenangan (46 persen).
Barulah alasan mencari pasangan (27 persen), mengisi waktu luang (22 persen), dan mengikuti teman (20 persen).
“Pengguna tertarik pada aplikasi kencan terutama untuk tujuan kesenangan, rasa ingin tahu, dan interaksi sosial. Alasan ini menunjukkan keyakinan luas bahwa layanan ini tidak selalu mengarah pada pencarian pasangan hidup,” bunyi laporan Indonesian Usage Behavior and Online Security on Dating Apps.
Survei Populix mengungkapkan, aplikasi kencan umumnya digunakan pada malam hari, setelah masyarakat selesai melakukan aktivitas keseharian mereka.
Sebanyak 45 persen responden memakai aplikasi pada pukul 18.00-21.00. Kemudian, 23 persen responden menggunakan aplikasi pada pukul 21.00-00.
Adapula pengguna yang menggunakan aplikasi kencan online pada pukul 15.00-18.00 (10 persen), 09.00-12.00 (8 persen), 12.00-15.00 (7 persen), 00.00-06.00 (4 persen), dan 06.00-09.00 (3 persen).
Lewat survei tersebut, Populix juga mencari tahu perilaku pengguna setelah match di aplikasi kencan online. Ternyata, mayoritas pengguna aplikasi kencan online yang match, memilih untuk beralih ke chat personal.
“Sebelum mengatur pertemuan tatap muka, pengguna sering kali mengecek media sosial atau terlibat percakapan, guna membangunan kedekatan dan kepercayaan sebelum melangkah lebih jauh,” bunyi laporan Indonesian Usage Behavior and Online Security on Dating Apps.
Berikut lima tindakan yang dilakukan pengguna aplikasi kencan online setelah match.
Baca juga: