Skort merupakan salah satu fashion item yang punya sejarah panjang yang cukup kontroversial. Meskipun identik dengan outfit pemain tenis, namun skort pertama kali muncul pada 1890-an di Amerika sebagai pakaian untuk bersepeda, dilansir dari Atlas Obscura.
Skort pertama sebenarnya disebut sebagai trouser skirts atau rok celana, sebuah nama tepat untuk menggambarkan identitas ganda pakaian tersebut, karena terdiri dari rok dan celana.
Pada 1890-an, teknologi sepeda telah berkembang sedemikian rupa sehingga perempuan pun bisa memakainya untuk mobilitas. Bersamaan dengan kebutuhan pakaian yang memudahkan perempuan mengayuh sepeda, maka tren trouser skirts mulai muncul.
Menariknya, kelahiran trouser skirts dipandang sebagai pernyataan radikalisasi pertama dalam fesyen wanita, sebab dinilai sebagian kalangan sebagai busana yang tidak pantas dengan norma-norma sosial, lantaran perempuan pada era tersebut masih mengenakan busana zaman Victoria.
Baca juga: Apa Itu Kemeja Slim Fit? Simak Tips Memakainya
Sejarah skort terus berkembang. Turnamen tenis terkemuka, yakni Wimbledon 1931, menjadi momentum kemunculan skort secara terbuka di hadapan publik.
Adalah pemain tenis asal Spanyol, Lili Alvarez muncul di lapangan tenis dengan mengenakan kulot yang dilapisi kain untuk menciptakan ilusi rok.
Pakaian yang diciptakan oleh desainer Italia Elsa Schiaparelli itu, sebelumnya pernah dikenakan pada turnamen French Open, namun debutnya di Wimbledon 1931 mengejutkan publik.
“Beberapa orang mengatakan pakaian itu tidak pantas dan mengejutkan,” kata Keren Ben-Horin, Sejarawan Mode dan Penulis She’s Got Legs: A History of Hemlines and Fashion, dalam Atlas Obscura.
“Tapi, Lili bilang pakaian itu jauh lebih nyaman, karena memudahkannya melebarkan kaki. Meskipun terlihat seperti rok, tetap saja pakaian itu menimbulkan keributan,” imbuh Ben-Horin.
Baca juga: Apa Itu Warna Nude? Ketahui Kombinasi Warna yang Pas
Melansir dari Good Morning America, pakaian yang dikenakan oleh Lili Alvarez pada turnamen Wimbledon 1931 itu, merupakan versi pendek dari trouser skirts yang muncul pada 1890-an di Amerika yang dipakai pengendara sepeda.
"Rok panjang yang terbelah dikenakan oleh para penunggang kuda, pengendara sepeda, dan pendaki gunung pada abad ke-19. Namun, versi pendeknya menjadi terkenal pada 1931 ketika pemain tenis Spanyol Lili Alvarez mulai mengenakan divided skirt (rok yang terbagi) rancangan Elsa Schiaparelli di turnamen," ujar Sejarawan Mode, Kimberly Chrisman Campbell dalam Good Morning America.
Namun, Chrisman menuturkan pakaian Lili tersebut menuai kontroversi meskipun cukup panjang hingga menutupi lutut dan ia mengenakan stocking.
“Sebab, saat itu hanya pria yang mengenakan celana kecuali di tempat yang paling informal dan privat,” lanjut Chrisman.
Baca juga: Apa Itu Bra Seamless?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.