Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Filosofi Hidup dari Jepang untuk Kesehatan Fisik dan Mental

Kompas.com - 28/06/2024, 10:10 WIB
Wisnubrata

Editor

Memiliki pekerjaan atau aktivitas sepert ini akan memberi kegembiraan dan kepuasan. Memiliki kesadaran akan tujuan dikaitkan dengan hasil kesehatan yang lebih baik, termasuk penurunan risiko penyakit dan peningkatan umur panjang.

Baca juga: Memahami Ikigai, Rahasia Hidup Bahagia ala Jepang

4. Shikata Ga Nai: Terimalah apa yang tidak bisa diubah

Shikata ga nai diterjemahkan menjadi "tidak ada yang bisa dilakukan" atau "tidak ada yang bisa dilakukan untuk mengatasinya". 

Filosofi ini mendorong penerimaan terhadap keadaan di luar kendali seseorang. Ini adalah bentuk pembingkaian ulang kognitif yang memungkinkan individu untuk menjaga kedamaian batin meskipun ada tantangan eksternal.

Latih penerimaan saat menghadapi kesulitan. Pola pikir ini dapat menurunkan tingkat stres dan meningkatkan kesejahteraan psikologis. Menurut penelitian di Journal of Behavioral Medicine, menerima situasi di luar kendali kita membantu mengurangi tekanan emosional dan meningkatkan kesehatan mental secara keseluruhan.

5. Gaman : Menumbuhkan kesabaran dan daya tahan

Gaman, yang berarti kesabaran, ketekunan, dan daya tahan, merupakan kebajikan utama dalam budaya Jepang. Hal ini mencakup bertahan dalam situasi sulit dengan bermartabat dan tanpa keluhan. Konsep ini membangun kekuatan mental, penting untuk mengatasi tantangan hidup.

Kembangkan kesabaran dan ketekunan dalam perjalanan kesehatan. Baik itu menjalani pola makan baru atau menjalani olahraga berat, Gaman mendorong kita untuk bertahan melewati ketidaknyamanan demi keuntungan jangka panjang. 

Studi dalam Ilmu Psikologi telah menunjukkan bahwa memupuk kesabaran dapat menghasilkan kesehatan fisik yang lebih baik dan meningkatkan kepuasan hidup.

6. Oubaitori: Sebuah perjalanan unik

Oubaitori adalah ungkapan Jepang yang berarti tidak membandingkan diri dengan orang lain, berasal dari pengamatan empat pohon (ceri, plum, persik, dan aprikot) yang mekar pada waktu berbeda. 

Konsep ini menyoroti pentingnya mengakui dan menghormati jalan dan waktu unik kita sendiri dalam hidup, bebas dari tekanan perbandingan.

Fokus pada pertumbuhan dan kemajuan pribadi daripada membandingkan diri Anda dengan orang lain. Latihan ini secara signifikan dapat mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan mental. 

Pembandingan sosial sering kali menimbulkan perasaan tidak mampu dan rendah diri. Dengan mempraktikkan Oubaitori, kita membangun rasa welas asih dan menghargai perjalanan unik kita masing-masing, menuju kehidupan yang lebih sehat dan memuaskan.

Baca juga: Waspada Kesehatan Mental akibat Perfeksionisme Berlebihan

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com