Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/06/2024, 19:58 WIB
Wisnubrata

Editor

Konsistensi adalah kuncinya. Di rumah, yang terbaik adalah membiarkan anak mengatasi amukannya. Akan sangat memalukan jika anak mudah marah di depan umum dan membuat Anda lebih sulit untuk tetap tenang.

Jika ini terjadi, segera keluarkan anak Anda dari situasi tersebut. Tarik napas dalam-dalam, tanggapi dengan tenang dan jangan menyerah pada tuntutannya.

Baca juga: 6 Kesalahan Orangtua Saat Mengatasi Anak Tantrum 

3. Jangan menyerah

Anda mungkin tergoda untuk menyerah begitu saja dan membiarkan anak melakukan apa yang diinginkannya, karena Anda ingin segera keluar dari masalah itu. Nmun sebaiknya jangan menyerah.

“Anda tidak boleh menyerah hanya untuk menghentikan kemarahannya,” kata Dr. Pomeranets. “Itu akan mengirimkan pesan yang salah.”

Jika Anda menyerah ketika anak Anda mengamuk tentang permen/mainan/apa pun yang mereka inginkan, hal itu akan membuat anak berperilaku yang sama di lain waktu untuk mendapat apa yang dia inginkan. 

“Saat Anda mengatakan 'tidak', itu harus mutlak dan tidak lembut,” saran Dr. Pomeranets. “Jangan berubah pikiran hanya untuk mengakhiri amukan yang sepertinya tidak pernah berakhir. Ini akan memberi sinyal kepada balita Anda bahwa mereka akan mendapatkan apa yang mereka inginkan.”

4. Bicarakan tentang emosi mereka

Setelah amukannya selesai, Anda harus berbicara dengan balita Anda tentang perilaku dan emosinya. Memberi mereka kata-kata untuk menggambarkan perasaan mereka dapat membantu: "Saya mengerti kamu marah atau kesal."

Akan bermanfaat untuk membicarakan cara-cara lain agar anak bisa menyuarakan atau membagikan perasaan mereka. Namun hal terbesarnya adalah menunjukkan empati dan menunjukkan bahwa Anda memahami perasaan mereka.

Baca juga: Ketahui, 5 Tanda Tantrum pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Mencegah tantrum

Mengetahui cara menghadapi saat anak sedang mengalami tantrum adalah hal yang baik. Namun adakah yang bisa kita lakukan untuk mencegah tantrum?

Dr. Pomeranets mengatakan melakukan hal-hal berikut dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kemarahan:

Identifikasi pemicunya. Mengenali situasi pemicu akan memungkinkan Anda mengarahkan anak dengan pilihan-pilihan sebelum amukan terjadi. Misalnya, bicarakan dengan anak tentang potensi pemicunya sebelum memasuki toko. 

Beri tahu anak bahwa mereka tidak diperbolehkan membeli permen, tetapi jika mereka bersikap baik, maka mereka dapat menikmati camilan setelahnya.

Bersikaplah konsisten. Menepati jadwal dan memiliki rutinitas bisa menjadi penyelamat, terutama saat makan dan tidur siang. Rencanakan tamasya pada saat anak tidak lapar, dan untuk perjalanan jauh, siapkan makanan ringan dan minuman sehat agar anak memiliki sesuatu untuk dimakan, jika diperlukan. 

Cobalah untuk merencanakan tamasya atau permainan di sekitar waktu tidur siang ketika anak cenderung tidak merasa mudah tersinggung.

Biarkan mereka memilih. Memberi balita pilihan dan membiarkan mereka mengambil bagian dalam pengambilan keputusan dapat membantunya merasa memegang kendali. Misalnya, biarkan mereka memilih di antara dua makanan ringan atau memutuskan di antara dua pakaian berbeda yang akan dikenakan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com