Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/06/2024, 19:58 WIB
Wisnubrata

Editor

Hilangkan kebosanan. Terkadang, semuanya berawal pada kebosanan. Pernahkah Anda memperhatikan bahwa anak Anda bosan? Sembuhkan dengan memikirkan beberapa aktivitas out-of-the-box. 

“Daripada mengomel pada anak yang bertingkah karena bosan, cobalah mencari cara yang kreatif dan dapat diterima secara sosial untuk membuat mereka sibuk,” saran Dr. Pomeranets.

Bicara bila akan ada perubahan. Seringkali, balita Atidak siap menghadapi perubahan, seperti bepergian, hingga perubahan yang lebih besar seperti menyambut saudara baru. Yang terbaik adalah mempersiapkan mereka terlebih dahulu atau pemberitahuan bahwa perubahan akan segera terjadi sehingga mereka merasa siap.

Fokus pada kebutuhan mereka. Kurang tidur dan/atau pola makan yang tidak seimbang dapat menyebabkan mudah tersinggung, yang dapat berujung pada tantrum. Jika Anda mendapati waktu tidur atau nutrisi mereka kurang, ada baiknya mengembalikannya ke jalur yang benar.

Baca juga: Kapan Masa Tantrum pada Anak Berakhir?

Kapan harus mencari bantuan

Tantrum bisa berlangsung hingga 15 menit dan bisa terjadi hingga tiga kali sehari. Orang tua biasanya menjadi sasarannya. Selebihnya, Anda dapat mengharapkan balita untuk bertindak sesuai usianya, belajar, berbicara, dan berinteraksi secara normal dengan anak-anak lain.

Kabar baiknya adalah pada usia 4 tahun, amarah anak akan berkurang secara signifikan.

“Namun, ada 'tantrum yang normal' dan ada 'tantrum yang bermasalah',” kata Dr. Pomeranets. “Seorang balita tidak boleh menyerang orang lain atau melukai dirinya sendiri saat mengamuk.”

““Jika Anda khawatir anak Anda akan mengalami masalah tantrum, mintalah bantuan dokter. Mereka akan mengevaluasi anak Anda dan menawarkan bimbingan serta dukungan.”

Baca juga: Ketahui, 5 Tanda Tantrum pada Anak yang Perlu Diwaspadai

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com