Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Kedelai Bisa Bantu Turunkan Kolesterol? Ini Penjelasannya

Kompas.com - 27/06/2023, 09:20 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ada banyak cara alami yang bisa dilakukan untuk menurunkan kadar kolesterol, salah satunya dengan mengonsumsi kedelai.

Sebuah studi baru pun menemukan bahwa kedelai mungkin sama efektifnya dengan obat yang biasa digunakan untuk membantu mengelola kadar kolesterol secara keseluruhan yang dikenal sebagai statin.

Baca juga: Pola Makan Nabati untuk Pengidap Kolesterol Tinggi

Dalam penelitian yang diterbitkan oleh Antioxidants tersebut, para peneliti mengamati 19 jenis kedelai yang berbeda dengan berbagai tingkat glisinin dan B-conglycinin.

Setiap kedelai juga digiling dan dihilangkan lemaknya.

Setelah melalui simulasi yang dimaksudkan untuk meniru pencernaan dan menggunakan sel lemak, ditemukan bahwa dua protein dalam kedelai — glycinin dan B-conglycinin — ternyata dapat membantu menurunkan kolesterol.

Para peneliti kemudian mengukur tingkat penyerapan kolesterol LDL (atau kolesterol "jahat") pada setiap kasus.

"Kami mengukur beberapa parameter yang terkait dengan kolesterol, metabolisme lipid, dan berbagai penanda lain — protein dan enzim — yang secara positif atau negatif memengaruhi metabolisme lipid," jelas Dr Elvira de Meji, yang merupakan penulis studi sekaligus profesor ilmu makanan di University of Illinois Urbana-Champaign.

Baca juga: Apa Saja Manfaat Susu Kedelai untuk Kesehatan?

Efektif seperti statin

Selain itu, menurut Mayo Clinic, mereka yang berada di balik studi ini juga menilai keefektifan kedelai dan obat statin kolesterol, Simvastatin, yang juga dikenal dengan nama merek Zocor.

"Peptida kedelai yang dicerna mampu mengurangi akumulasi lipid sebesar 50 persen hingga 70 persen. Itu sangat penting dan sebanding," kata de Meji.

Baca juga: Cara Kerja Statin untuk Menurunkan Kolesterol

Kolesterol tinggi menyebabkan dampak negatif untuk kesehatan tubuh, seperti leher kaku hingga risiko jantung.SHUTTERSTOCK/Andrey_Popov Kolesterol tinggi menyebabkan dampak negatif untuk kesehatan tubuh, seperti leher kaku hingga risiko jantung.
Namun karena ini adalah penelitian in vitro, ahli gizi Stephanie Wells, MS, RD, mengungkapkan bahwa para peneliti tidak dapat memastikan apakah efek yang sama pada kolesterol LDL akan terlihat pada manusia.

"Para peneliti menguji 19 jenis kedelai yang berbeda dengan rasio glisinin:β-conglycinin yang bervariasi," terangnya.

"Jadi, mungkin akan sulit bagi konsumen untuk mengetahui jenis kedelai apa yang sebaiknya dikonsumsi. Informasi ini mungkin tidak akan terlalu membantu bagi kebanyakan orang," jelas dia.

Baca juga: 5 Cara Terbaik untuk Turunkan Kadar Kolesterol

Wells juga menambahkan, karena kedelai telah dihilangkan lemaknya, hal itu tidak dapat memastikan apakah efek yang sama pada kolesterol LDL akan terlihat pada konsumsi makanan kedelai utuh.

Misalnya edamame, tempe, atau makanan kedelai yang diproses secara minimal seperti tahu dan susu kedelai yang belum dihilangkan lemaknya.

Baca juga: Natto Vs Tempe, Sama-sama dari Kedelai tapi Mana yang Lebih Sehat?

Sebuah studi tahun 2015 menemukan bahwa efek penurunan LDL dari kedelai lebih kuat pada makanan kedelai utuh daripada produk kedelai yang lebih banyak diproses.

Di sisi lain, banyak orang memiliki kekhawatiran tentang kesehatan makanan kedelai olahan seperti protein nabati bertekstur.

ilustrasi tempe.SHUTTERSTOCK/Olivewoyo ilustrasi tempe.
"Kedelai adalah kacang-kacangan bergizi yang kaya akan protein, serat, isoflavon, dan lemak tak jenuh tunggal, serta tak jenuh ganda yang menyehatkan jantung," kata Wells.

"Kedelai juga rendah lemak jenuh dan kolesterol. Itulah sebabnya, menjadikan kedelai sebagai bagian dari pola makan sehat jantung secara keseluruhan dapat menjadi pilihan tepat bagi orang yang ingin menurunkan kolesterol," imbuh dia.

Baca juga: Lihat, Inilah 4 Manfaat Kedelai untuk Kesehatan Tubuh!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com