Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/08/2023, 18:10 WIB
Putri Aulia,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Semangka adalah buah yang mengandung sekitar 91 persen air. Kandungan air yang banyak ini membuat semangka menjadi buah yang sangat menghidrasi.

Beberapa manfaatnya antara lain bisa untuk mengurangi pembengkakan dan risiko komplikasi pada ibu hamil, meredakan mual di pagi hari, hingga kulit yang lebih baik.

Selain itu, semangka juga merupakan sumber karbohidrat, vitamin, mineral, dan senyawa tanaman yang bermanfaat.

Satu potong atau sekitar 152 gram semangka mengandung kalori 46 gram, protein 1 gram, lemak kurang dari 1 gram, karbohidrat 12 gram, serat kurang dari 1 gram.

Tak hanya itu, ada pula vitamin C sekitar 14 persen dari nilai harian, tembaga 7 persen dari nilai harian, asam pantotenat (vitamin B5) sebesar 7 persen dari nilai harian, dan provitamin A sebesar 5 persen dari nilai harian.

Semangka juga kaya akan lutein dan likopen, dua antioksidan yang membantu melindungi tubuh dari kerusakan dan penyakit.

Antioksidan ini dapat meningkatkan kesehatan mata, otak, dan jantung, serta berpotensi memberikan perlindungan terhadap beberapa jenis kanker tertentu.

Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan, lutein dan likopen pada semangka juga dapat membantu menurunkan risiko kelahiran prematur dan komplikasi kehamilan lainnya.

Baca juga: Jeruk hingga Alpukat, 7 Buah yang Baik Dikonsumsi Ibu Hamil

Sejumlah manfaat lain dari semangka untuk ibu hamil seperti:

Dapat mengurangi risiko preeklampsia

Semangka kaya akan likopen, senyawa yang memberikan warna merah pada tomat dan buah serta sayuran berwarna serupa.

Mengutip Healthline, sebuah penelitian menunjukkan, sepotong atau sekitar 152 gram semangka dapat membantu menurunkan risiko preeklampsia hingga 50 persen.

Preeklampsia adalah komplikasi kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi, pembengkakan yang meningkat, dan hilangnya protein dalam urin. Ini adalah kondisi serius dan penyebab utama kelahiran prematur.

Dapat menurunkan risiko efek samping atau komplikasi pada kehamilan

Selama kehamilan, kebutuhan cairan harian wanita meningkat. Hal ini untuk membantu mendukung sirkulasi darah yang optimal, tingkat cairan ketuban, dan volume darah yang lebih tinggi secara keseluruhan.

Sementara itu, pada saat yang sama pencernaan cenderung melambat.

Kombinasi dari kedua perubahan ini dapat meningkatkan risiko hidrasi yang buruk pada ibu hamil. Hal ini bisa saja meningkatkan meningkatkan risiko sembelit atau wasir selama kehamilan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com