Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/08/2023, 17:00 WIB
Putri Aulia,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber dailypaws

KOMPAS.com - Kucing merupakan salah satu binatang peliharaan yang sering dianggap sebagai anggota keluarga bagi pemiliknya.

Namun, cepat atau lambat akan tiba saatnya bagi pemilik untuk berpisah dengan kucing kesayangan mereka.

Apalagi kematian kucing sering kali mengejutkan kita karena kucing pandai menyembunyikan rasa sakit.

Meskipun sulit untuk melihat kucing yang sedang merasakan sakit, tapi kita bisa mengawasi gejala-gejala untuk mengenali kapan kucing membutuhkan perawatan dan kenyamanan ekstra.

Tanda-tanda kucing mungkin sekarat

Kucing terkenal pandai menyembunyikan cedera dan penyakit. Ini merupakan naluri bertahan hidup bagi kucing di alam liar.

Namun pada kucing peliharaan kita, hal ini bisa menjadi tantangan untuk pemilik yang ingin membantu kucing melalui penyakit atau ketidaknyamanan.

Banyak dari tanda-tanda bahwa kucing mendekati akhir hidupnya juga merupakan gejala umum penyakit, seperti penyakit ginjal kronis, hipertiroidisme, kanker, dan diabetes melitus.

Langkah pertama yang harus dilakukan ketika menyadari ada yang tidak beres dengan kucing kita adalah dengan memeriksakannya ke dokter hewan.

Baca juga: 10 Tips untuk Membuat Kucing Tumbuh Sehat dan Panjang Umur

Berikut tanda-tanda kucing yang mungkin sedang sekarat:

  • Penurunan berat badan ekstrim

Penurunan berat badan sangat umum terjadi pada kucing senior.

Seiring bertambahnya usia kucing, tubuhnya menjadi kurang efisien dalam mencerna dan membangun protein, sehingga menyebabkan ia kehilangan massa otot.

Kucing mungkin makan dengan baik tetapi berat badannya tetap turun. Seiring waktu, penurunan berat badan dapat menjadi ekstrem.

Beberapa kucing yang sudah tua atau sakit dapat menjadi sangat kurus, dengan tulang rusuk, tulang belakang, dan tulang pinggul yang menonjol di bawah kulitnya.

  • Persembunyian ekstra

Bersembunyi adalah tanda penyakit pada kucing, tetapi sulit untuk didefinisikan. Banyak kucing yang secara normal sering bersembunyi.

Hal-hal yang perlu diperhatikan termasuk peningkatan persembunyian, perilaku bersembunyi di tempat baru, dan ketidakmauan untuk keluar bahkan pada acara rutin yang biasanya dinikmati, seperti waktu makan.

  • Tidak mau makan dan minum

Jika kucing sedang sakit, ia mungkin tidak mau makan. Beberapa obat juga dapat mengganggu indra perasa dan penciuman kucing, sehingga ia tidak tertarik pada makanan.

Cobalah menghangatkan makanannya atau menambahkan sedikit jus tuna untuk meningkatkan baunya dan membuatnya lebih tertarik untuk makan.

Ada juga obat-obatan yang dapat diresepkan oleh dokter hewan untuk membantu mendorong kucing untuk makan.

Obat anti-emetik seperti Cerenia dapat membantu mengatasi rasa mual, dan perangsang nafsu makan seperti mirtazapine dapat meningkatkan keinginan kucing untuk makan.

Namun, saat kucing mendekati waktu kematiannya, mungkin tidak mungkin membuatnya makan.

Tak hanya itu, kucing yang sakit juga sering kali tidak tertarik untuk minum, yang dapat dengan cepat menyebabkan dehidrasi.

Baca juga: Berbagai Mitos Seputar Kehamilan dan Pelihara Kucing

Jika kucing masih makan, kita dapat meningkatkan asupan cairannya dengan memberikan makanan kaleng dan/atau menambahkan air pada makanannya.

Namun, jika kucing tak mau makan juga kita bisa memberinya air dengan jarum suntik oral atau botol semprot dengan hati-hati.

Tapi perlu diingat, memaksa kucing minum terlalu banyak bisa menyebabkan air masuk ke dalam trakea dan paru-parunya, sehingga menyebabkan tersedak dan bahkan pneumonia aspirasi.

Baca juga: Seberapa Sering Kita Perlu Memberi Makan Kucing?

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com