Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/08/2023, 17:00 WIB
Putri Aulia,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber dailypaws
  • Lesu

Saat kucing mendekati akhir hidupnya, ia mungkin akan menjadi kurang aktif.

Ia akan lebih sering tidur dan mungkin menjadi lemah ketika bangun. Beberapa kucing mungkin juga tampak depresi dan lesu.

  • Perubahan perilaku

Kucing dapat menunjukkan berbagai perubahan perilaku saat sekarat. Beberapa kucing akan menjadi lebih tertutup, mungkin rewel dan lebih mudah tersinggung.

Hal ini mungkin disebabkan oleh rasa sakit atau disfungsi kognitif pada kucing.

Kucing mungkin berkeliaran di rumah pada malam hari dan menjadi lebih vokal dari biasanya. Kucing juga dapat terlihat bingung atau tersesat di lingkungan yang sudah dikenalnya.

Kucing lainnya menjadi lebih ramah dan lengket karena ingin selalu dekat dengan pemiliknya.

  • Pengaturan suhu yang buruk

Kucing senior semakin sulit mengatur suhu tubuhnya dan akan lebih rentan terhadap panas dan dingin daripada kucing dewasa yang sehat.

Bahkan ketika diberikan tempat tidur dan lingkungan yang hangat, kucing yang mendekati kematian seringkali memiliki suhu tubuh yang rendah.

  • Penampilan tak terawat dan bau tidak normal

Ketika kucing merasa tidak enak badan, mereka sering berhenti merawat dirinya sendiri.

Hal ini menyebabkan bulu yang berminyak dan tampak kusut. Kucing mungkin juga memiliki ketombe yang berlebihan dan kulit bersisik.

Baca juga: Pelihara Kucing Ternyata Obat bagi Anak Penyandang Autisme

Jika kucing terlihat demikian, kita dapat merawatnya dengan sikat yang lembut agar membantunya merasa lebih baik.

Selain itu, saat kucing mendekati akhir hidupnya, ia mungkin mengeluarkan bau badan yang tidak normal.

Hal ini disebabkan oleh kerusakan jaringan dan penumpukan racun di dalam tubuhnya.

  • Pernapasan tidak normal

Kucing yang sekarat mungkin memiliki pola pernapasan yang tidak normal, dengan laju pernapasannya yang mempercepat dan melambat secara acak.

Ia bahkan mungkin berhenti bernafas untuk beberapa saat dan kemudian mulai bernapas kembali.

Gejalanya seperti kucing akan bernapas dengan mulut terbuka, meregangkan kepala dan lehernya keluar dari tubuhnya, serta gerakan perut yang kuat saat bernapas.

  • Kejang

Kejang bisa disebabkan oleh banyak hal, termasuk masalah metabolisme dari penyakit atau masalah pada otak.

Kejang yang berlangsung lebih dari 10 menit atau berurutan adalah darurat.

Baca juga: Cari Tahu, Apakah Kamu Cocok Pelihara Kucing?

  • Tidak tertarik lagi pada hal-hal yang dulu disukai

Seiring dengan memburuknya kesehatan kucing, ia akan kehilangan minat terhadap hal-hal yang pernah disukainya.

Ia mungkin tidak lagi ingin bermain dengan mainannya, mungkin tidak mau makan makanan kesukaannya, dan bahkan mungkin berhenti mendengkur saat dielus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com