Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Boleh Bilang "Jangan" pada Anak asalkan Ada Solusinya

Kompas.com - 23/08/2023, 09:23 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Era media sosial menghadirkan berbagai tips pengasuhan dalam berbagai metode dan gaya.

Salah satu yang cukup masif adalah larangan mengatakan 'jangan' kepada anak yang dianggap bisa mengganggu tumbuh kembangnya.

Kata tersebut tabu karena dipercaya dapat membuat anak menjadi pribadi yang tidak berani mengambil risiko, penakut, dll.

Baca juga: Lukman Sardi Tolak Bilang Jangan pada Anak

Faktanya, banyak orangtua kesulitan untuk menghindari kata 'jangan' dalam kesehariannya mengasuh anak.

Boleh bilang 'jangan' asalkan...

Endinda Krista, pakar perkembangan anak usia dini berpendapat jika orangtua sebenarnya boleh tetap mengatakan 'jangan' kepada anaknya.

"Ngomong 'jangan' tidak apa-apa, anak paham kok, tapi jangan semena-mena," katanya dalam sesi webinar beberapa waktu lalu.

Kuncinya adalah menyertakan alasan soal larangan tersebut sekaligus menawarkan solusi untuk anak sesuai kebutuhannya saat itu.

Misalnya, saat orangtua melarang anak lompat-lompat di kasur maka sebaiknya ajak buah hati berkegiatan di luar ruangan untuk menyalurkan energinya.

Baca juga: Cara Melarang Anak Tanpa Kata Jangan, Orangtua Pahami Manfaatnya

"Bisa kita ajak bermain di halaman, di taman atau kegiatan lainnya untuk energi berlebihan anak," jelas penulis buku "Induk Macan" ini.

Orangtua harus bersedia mencari hal yang bisa memenuhi kebutuhan anak, bukan hanya bilang 'jangan' atau melarang saja.

"Jangan cuma bilang 'jangan' saja," tandas pakar yang kerap disapa Dinda itu.

Ilustrasi orangtua dan anak.Freepik/ DCStudio Ilustrasi orangtua dan anak.
Saskhya Aulia Prima, psikolog anak dan keluarga, juga mengungkapkan hal serupa.

"Kalau diperlukan, ada alasan ya tidak apa-apa bilang 'jangan'," terangnya.

Contohnya saat anak melakukan hal yang berbahaya dan kurang baik untuk dirinya sendiri atau sekitarnya.

Ia mengakui jika larangan untuk mengatakan 'jangan' kepada anak sangat sulit untuk dipratikkan sehari-hari.

Maka penting bagi orangtua untuk menerangkan lebih jauh soal alasan laranganya itu dengan jelas kepada anak.

Baca juga: Jangan Cuma Melarang Anak Main Gawai, Orangtua Harus Melek Teknologi

Dinda juga menambahkan, para orangtua perlu lebih bijak untuk menyerap tips pengasuhan yang banyak beredar di media sosial, termasuk soal larangan bilang 'jangan' ini.

Disarankan agar tidak terjebak konten singkat tanpa memahami ilmu pengasuhan tersebut secara menyeluruh.

"Orangtua perlu membangun rasa ingin tahu, jangan cukup dengan konten sekian detik saja," pesan perempuan yang tengah mengenyam pendidikan di New York ini.

Baca juga: Gentle Parenting Vs Tiger Parenting ala Asia, Mana yang Lebih Baik?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com