Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perilaku Anak Ini Bisa Jadi Gejala Dini People Pleaser, Seperti Apa?

Kompas.com - 05/10/2023, 14:17 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sumber Huffpost

KOMPAS.com - Setiap orangtua ingin anaknya menjadi pribadi yang baik, penuh empati dan mempertimbangkan perasaan orang lain.

Harapan tersebut diaplikasikan dengan mengajari anak melakukan tanggung jawabnya sendiri dan rela berbagi sejak dini.

Namun ada anak-anak yang melakukan lebih dari sekadar memenuhi permintaan dasar orangtuanya.

Baca juga: Waspada Pola Asuh Overparenting, Ketika Orangtua Terlalu Mengatur Anak

Mereka merasa tertekan untuk selalu menyenangkan dan bertanggungjawab atas emosi orangtuanya.

Hal ini yang kemudian menjadikan anak tumbuh menjadi people pleaser dan mengabaikan kebutuhan dirinya sendiri.

Perilaku anak yang menandakan people pleaser

“Semua anak kecil ingin menyenangkan orangtuanya, agar mereka merasa lebih diterima dan aman dalam konstelasi keluarga," terang Leon Seltzer, seorang psikolog keluarga di Seattle.

Di sisi lain, ada anak yang bersikap berlebihan karena cemas dan tidak yakin akan kasih sayang orangtuanya.

Mereka akhirnya meremehkan atau mengabaikan kebutuhan sendiri untuk memenuhi keinginan orangtuanya.

Baca juga: Sulit Berkata Tidak? Psikolog UGM Sebut Ciri People Pleaser

“Kebahagiaan dan/atau persetujuan orangtua menjadi prioritas di atas pikiran atau perasaan mereka sendiri," jelas Kathleen Schlegel, terapis pernikahan dan keluarga berlisensi di Philadelphia, soal anak seperti ini.

Mereka merasa kasih sayang orangtuanya bersyarat sehingga berusaha keras mendapatkannya.

Hal yang sama juga bisa terjadi jika anak-anak percaya bahwa merekalah yang bertanggung jawab atas kebahagiaan ayah-ibunya.

Kecenderungan ini kerap kali terjadi pada rumah tangga imigran dan keluarga yang berasal dari budaya yang lebih kolektivis.

Benarkah anak pertama lebih pintar dibandingkan dengan adiknya?Pexels Benarkah anak pertama lebih pintar dibandingkan dengan adiknya?
"Orangtua ang tidak memiliki teman-teman dewasa mulai mengandalkan anak-anak mereka untuk mendapatkan dukungan emosional," jelas Aparna Sagaram, seorang terapis pernikahan dan keluarga yang berpraktik di Philadelphia.

Baca juga: Tanpa Marah, Lakukan Ini untuk Mengendalikan Emosi Anak

Akhirnya, anak merasa harus selalu mendukung orangtuanya dengan secara cara termasuk memuaskan emosinya.

Pada akhirnya, anak tumbuh menjadi people pleaser di masa dewasanya karena merasakan hal serupa pada orang lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com