Smell Walk, Cara Healing Gratis untuk Melepas Stres

KOMPAS.com - Jalan kaki bukan hanya bentuk olahraga yang baik untuk meningkatkan kesehatan tubuh. Lebih dari itu, aktivitas ini juga bisa menjadi sarana healing untuk melepaskan rasa stres dan penat.

Saat berjalan kaki, kita banyak menggunakan indera kita, baik itu untuk melihat, mendengar, bahkan mencium aroma lingkungan di sekitar.

Faktanya, jalan kaki dengan mengaktifkan indera penciuman, atau yang disebut "smell walk" dapat meningkatkan suasana hati dan mengurangi tingkat stres.

Apa yang dimaksud dengan smell walk?

Secara garis besar, sesuai dengan namanya smell walk adalah aktivitas berjalan kaki di mana kita terlibat dengan aroma di lingkungan sekitar.

"Smell walk adalah pengalaman mindfulness yang berfokus pada indera penciuman," kata psikolog klinis dan penulis Joy from Fear, Carla Marie Manly, PhD.

"Ketika kita memberikan perhatian pada input sensorik tertentu seperti bau-bauan di lingkungan kita, secara alami kita akan berfokus pada masa sekarang daripada masa lalu atau masa depan."

Baca juga: Tanda-tanda Kamu Perlu Self Healing

"Pengalaman berjalan-jalan dengan mencium bau inilah yang memungkinkan kita untuk healing dan fokus pada berbagai aroma di lingkungan sekitar," terangnya.

Jadi, idenya adalah untuk memperhatikan lingkungan sekitar dan meresapinya.

"Sering kali kita tidak memperhatikan jalan yang kita lalui, hanya melangkahkan kaki untuk mencapai tujuan."

Demikian penuturan Abbey Sangmeister, LPC, seorang wirausahawan dan psikoterapis.

"Namun, smell walk mendorong kita untuk melambat dan memiliki tujuan dalam perjalanan yang lambat dan sabar," jelasnya.

Shutterstock/Gorgev Ilustrasi jalan kaki 30 menit membakar berapa kalori?

Menjadi bentuk meditasi yang bermanfaat

Jika kita kesulitan dengan meditasi tradisional, smell walk dapat menjadi bentuk aktif dari latihan ini, yang membantu kita mencapai kondisi kesadaran yang sama.

"Banyak orang menganggap meditasi sebagai duduk diam, berdiam diri, dan membungkam pikiran. Itu adalah meditasi versi kuno," kata konselor kesehatan mental, Matthew Schubert.