Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/12/2023, 17:28 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Yahoo

KOMPAS.com - Tidak dapat diragukan lagi bahwa gangguan kesehatan mental yang kita alami dapat berpengaruh pada kesehatan fisik.

Depresi, misalnya, tidak hanya mengacaukan pikiran dan membuat kita kesulitan untuk fokus, melainkan juga dapat bermanifestasi di tubuh melalui beberapa tanda fisik.

Sayangnya, gangguan pada kesehatan fisik tidak semuanya terlihat dengan nyata. Ada juga yang secara tersenyembunyi muncul dengan berbagai gejala yang konsisten.

Baca juga: Tanda dan Gejala Depresi pada Pria, Sering Luput dari Perhatian

Nah, untuk mengetahui tanda-tandanya, simak penjelasan selengkapnya seperti dilansir dari laman Yahoo berikut ini.

1. Pilek yang tak kunjung sembuh

Baik sistem kekebalan tubuh maupun kesehatan mental kita bergantung pada serotonin, yang dikenal sebagai hormon "bahagia" karena kemampuannya menstabilkan suasana hati.

Ketika serotonin kita rendah, maka kita tidak hanya berisiko lebih tinggi mengalami depresi, tetapi kekebalan tubuh juga akan menurun, yang menyebabkan pilek yang tak kunjung sembuh.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Psychosomatic Medicine melihat bagaimana gaya emosional kita — positif atau negatif — mempengaruhi apa yang terjadi pada partisipan saat diberi dosis rhinovirus, virus pernapasan yang menyebabkan pilek.

Orang yang lebih bahagia menunjukkan gejala yang lebih sedikit dibandingkan mereka yang depresi, gugup, atau marah.

2. Masalah pencernaan

Sekitar 90 persen serotonin dibuat di dalam usus. Jadi, ketika pabrik hormon di usus kita mogok, kita mungkin mengalami masalah pencernaan seperti kembung, gas, diare, sembelit, dan kram.

"Seiring waktu, lonjakan kortisol dapat membuat kita merasa lelah dan membuat serotonin semakin menipis," kata dokter pengobatan integratif, Sara Gottfried, MD.

"Kortisol yang meningkat, dengan sendirinya, terkait dengan depresi.

"Hal ini juga dapat menyebabkan perubahan lain yang dapat membuat kita berisiko lebih tinggi. Misalnya, menyebabkan kurang tidur dan kelebihan lemak perut, yang keduanya memiliki efek riak pada kesehatan emosional," jelasnya.

Sebagai contoh, lemak perut dapat meningkatkan tingkat peradangan, masalah fisik lain yang dikaitkan dengan depresi.

Baca juga: Awas, Ketagihan Pesan Antar Makanan Online Bisa Jadi Tanda Depresi

3. Toleransi terhadap rasa sakit jadi lebih rendah

Depresi bisa membuat toleransi tubuh kita terhadap rasa sakit atau nyeri menjadi lebih rendah.

Sebagai contoh, jari kaki yang tersandung akan terasa seperti ada yang memotongnya. Atau punggung bagian bawah terasa sakit tanpa sebab, dan mungkin kram menstruasi yang lebih buruk dari sebelumnya, hingga sakit kepala yang melemahkan.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com