Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjadikan Penampilan Lebih Menarik, Pilih Implan Gigi atau Veneer?

Kompas.com - 15/01/2024, 20:58 WIB
Wisnubrata

Editor

KOMPAS.com - Salah satu bagian wajah yang menentukan penampilan seseorang adalah gigi. Mereka yang memiliki gigi yang sehat dan rapi, pastilah memiliki senyum lebih menawan.

Jumlah gigi yang sempurna dan susunan gigi yang sesuai dengan struktur wajah, akan menjadikan wajah lebih cantik secara alami dan tampak lebih muda.

Meski begitu, tidak semua orang memiliki susunan gigi yang dikategorikan rapi kan? Ada yang susunannya maju mundur, ukuran tidak rata, warnanya tidak putih bersih, dan sebagainya.

Hal itu menjadi alasan orang untuk memperbaikinya, salah satunya dengan implan gigi.

“Banyak yang tidak tahu, implan gigi dapat mengubah wajah seseorang menjadi lebih muda dan menarik,” ungkap drg. Kim, pemilik Arirang Dental Clinic, klinik gigi estetika Korea, dalam keterangan pers.

Menurutnya implan gigi merupakan solusi jangka panjang untuk menggantikan gigi yang hilang. Penggunaan gigi palsu lepasan semakin ditinggalkan dari beberapa tahun yang lalu, mendorong perkembangan ilmu tentang implan gigi.

Implan gigi melibatkan pemasangan sekrup titanium ke dalam tulang rahang, yang berfungsi sebagai akar gigi buatan. Implan ini kemudian diikuti dengan pemasangan mahkota, yang disesuaikan dengan bentuk dan warna gigi alami pasien. 

Dengan penampilan yang mirip dengan gigi asli, implan bisa meningkatkan rasa percaya diri dan membawa keindahan alami.

Implan gigi bisa menjadi pilihan yang lebih nyaman dibanding gigi palsu lepasan. Shutterstock Implan gigi bisa menjadi pilihan yang lebih nyaman dibanding gigi palsu lepasan.
Sebelum melakukan implan, ada baiknya pasien melakukan pemeriksaan kondisi gigi menggunakan pemeriksaan radiologi, dan dengan memeriksa kondisi klinis gigi dan sekitar rongga mulut. 

“Persepsi orang Indonesia, kalau sudah tua ‘gigi tidak apa-apa rusak’ itu salah besar. Gigi yang tidak lengkap menyebabkan sulit mengunyah, sehingga nutrisi dan rangsangan pada otak berkurang, yang berakibat pada kepikunan dan stroke di usia muda,” jelas drg. Kim.

Baca juga: Gigi Bisa Alami Penuaan, Kenali Tanda-tandanya

Veneer

Selain implan, penampilan gigi bisa diperindah dengan veneer. Bila pada implan, akar gigi diganti dengan sekrup, maka veneer adalah perbaikan gigi dengan menutupi lapisan gigi yang rusak dengan bahan yang sewarna gigi (misalnya porcelain).

Pada cara ini, akar gigi masih dipertahankan, hanya bagian atasnya saja yang diganti atau dilapisi.

Baik implan maupun veneer memungkinkan pasien untuk mengunyah dan berbicara dengan lebih mudah dan percaya diri lagi. 

Namun, kadang-kadang muncul keluhan setelah pemakaian veneer, salah satunya adalah bau mulut dan gusi mudah berdarah.

Jika sudah melakukan treatment veneer kemudian muncul bau mulut, ini berarti teknik perawatan veneer yang dilakukan tidak tepat sehingga menyebabkan sisa makanan terjebak di sela-sela antara gusi dengan veneer.

Veneer gigi yang bagus adalah yang sesuai dengan anatomi dari gigi pasien. Jika batasan veneer dan gigi tidak presisi dan anatomi yang bulky, maka kebersihan gigi akan terganggu dan gusi mudah berdarah karena adanya sisa makanan yang terjebak di sela-sela gigi dan gusi," ujar drg. Kim.

"Jika dibiarkan terus menerus, maka akan menyebabkan kerusakan tulang di sekitar akar gigi dan lama-lama gigi menjadi goyang,” lanjutnya.

Pemasangan implant dan veneer yang sudah sempurna juga perlu diperhatikan kebersihannya. Jadi, jangan malas untuk menyikat gigi dan tetap kontrol rutin enam bulan sekali. 

“Karena kecantikan dimulai dari senyum yang indah. Jika veneer tanpa memperhatikan hal di atas, senyum indah berubah jadi malapetaka,” ujar drg. Kim.

Baca juga: Berapa Biaya Veneer Gigi untuk Senyum yang Cantik

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com