Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/02/2024, 15:23 WIB
Wisnubrata

Editor

KOMPAS.com - Menjadi seorang perempuan di dunia modern mungkin memiliki lebih banyak kebebasan dalam pilihan kerja atau cara hidup. Namun tetap saja tidak mudah menjadi perempuan di dunia yang diatur para lelaki. 

Sudah sejak lama masyarakat lebih mudah menghakimi seorang wanita. Mereka diharapkan tampil menggemaskan tetapi tidak kekanak-kanakan, seksi tetapi tidak nakal, menarik tetapi tidak boleh menggoda.

Para wanita juga dituntut untuk lebih pintar, tapi dilarang pamer atau mendahului rekan prianya, kadang boleh berkarir, tetapi harus selalu mengutamakan keluarga, harus menjaga tutur kata dan tidak boleh berisik, juga harus taat dan berbudi luhur. Intinya harus memenuhi norma-norma dengan sempurna.

Padahal aturan budaya yang diharapkan untuk diikuti oleh perempuan itu sulit tercapai dan juga bertentangan satu sama lain. 

Akibatnya para perempuan yang berupaya keras untuk memenuhi harapan tersebut, bisa terganggu kesehatan mentalnya.

Menurut psikolog Susan Albers, PsyD, kesehatan mental yang terganggu karena berusaha memenuhi tuntutan norma-norma itu disebut “Sindrom Gadis Baik”atau Good Girl Syndrome.

Apa itu Sindrom Gadis Baik?

Konsep Good Girl Syndrome tidak berasal dari dunia kedokteran: Ini adalah produk budaya populer - sebuah ungkapan yang kemungkinan besar kita temukan dalam hidup sehari-hari. 

Dr. Albers menggambarkan Good Girl Syndrome sebagai “perilaku seseorang untuk selalu berusaha menjadi gadis baik sesuai harapan masyarakat, walau dilakukan dengan terpaksa atau tidak senang hati." 

Hal ini sangat berkaitan dengan cara pengasuh (termasuk orang di luar keluarga, seperti guru) berinteraksi dengan anak perempuan dan bagaimana interaksi tersebut membentuk dan membentuk perilaku mereka.

Gagasan tentang istilah “gadis baik” itu sendiri memunculkan gambaran tentang gadis pendiam, patuh, cantik, yang peduli pada orang lain dan tidak menimbulkan masalah.

“Hal ini berakar pada harapan masyarakat mengenai bagaimana seharusnya perempuan berperilaku dan peran yang harus mereka mainkan,” jelas Dr. Albers. 

Ketika orang-orang dengan Sindrom Gadis Baik menyimpang dari perilaku “gadis baik” pada umumnya, mereka akan merasa bersalah – atau takut dihakimi.

Baca juga: Mengapa “Good Girl Syndrome” Berbahaya?

Tanda-tanda kamu mungkin mengidap Good Girl Syndrome

Good Girl Syndrome bukanlah kondisi kesehatan mental yang dapat didiagnosis. Ini lebih seperti kumpulan sifat yang menimbulkan kerugian jika dilakukan secara ekstrem. 

Dr Albers mengatakan bahwa sebagian besar wanita akan melihat diri mereka dalam satu atau lebih dari enam karakteristik berikut.

Yang paling penting adalah seberapa parah kamu menunjukkan sifat-sifat tersebut dan apakah sifat-sifat tersebut menyebabkan kamu bertindak dengan cara yang tidak sesuai dengan keinginanmu.

Jika kebutuhan untuk menjadi "gadis baik" memengaruhi kesehatan mentalmu - atau kemampuanmu untuk bahagia dalam kehidupan dan hubungan sehari-hari - mungkin inilah saatnya untuk berubah.

Ada enam ciri yang diasosiasikan Dr. Albers dengan Good Girl Syndrome:

1. Perfeksionisme

Menjadi sempurna dalam segala hal bagi semua orang adalah hal yang mustahil, namun hal itu tidak menghentikan banyak dari kita untuk mencobanya.

Tentu saja perfeksionisme tidak semuanya buruk. Memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap diri sendiri dapat memberi tujuan dan disiplin yang kuat. 

Masalahnya muncul ketika kamu mendasarkan rasa harga diri pada apa yang kamu capai - atau, jika kamu menghadapi sindrom gadis baik, pada cara orang lain memandangmu. 

Dalam pandanganmu, menjadi sempurna bisa menjadi cara untuk melindungi diri dari kritik atau penilaian orang lain.

“Wanita dengan Good Girl Syndrome sensitif terhadap masukan orang lain,” jelas Dr. Albers. “Ini bisa menjadi lingkaran setan: Good Girl Syndrome menimbulkan masalah kesehatan mental, dan masalah kesehatan mental memperburuk Good Girl Syndrome.”

2. Selalu berusaha menyenangkan orang lain

Selalu berusaha menyenangkan orang lain adalah ciri umum lainnya dari Good Girl Syndrome. Menurut Dr. Albers, orang yang suka menyenangkan orang lain pandai mengantisipasi apa yang dibutuhkan orang lain dan mendapatkan rasa aman ketika mereka memenuhi kebutuhan tersebut. 

Hasilnya adalah kamu menurut saja meskipun dipaksa, diperlakukan tidak baik, atau sebenarnya menginginkan sesuatu yang berbeda. Sebaliknya, dalam hati kamu merasa terpaksa untuk menyesuaikan diri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pijat Wajah dengan Gua Sha, Waspadai Risiko Ini

Pijat Wajah dengan Gua Sha, Waspadai Risiko Ini

Look Good
Berapa Kali Sehari Menggunakan Gua Sha?

Berapa Kali Sehari Menggunakan Gua Sha?

Look Good
Apa Itu Love Language?

Apa Itu Love Language?

Feel Good
Apakah Gua Sha Bisa Meniruskan Pipi?

Apakah Gua Sha Bisa Meniruskan Pipi?

Look Good
Kini Ada Pisau Lipat Swiss Army Tanpa Mata Pisau, Kenapa?

Kini Ada Pisau Lipat Swiss Army Tanpa Mata Pisau, Kenapa?

Look Good
Ketika Gaya Kampus Mengubah Cara Orang Berpakaian

Ketika Gaya Kampus Mengubah Cara Orang Berpakaian

Look Good
6 Cara Mencukur Bulu Ketiak yang Benar agar Tak Iritasi 

6 Cara Mencukur Bulu Ketiak yang Benar agar Tak Iritasi 

Look Good
4 Cara Membuat Masker Kopi untuk Wajah Sesuai Kondisi Kulit

4 Cara Membuat Masker Kopi untuk Wajah Sesuai Kondisi Kulit

Look Good
3 Tips Merawat Rambut Bercabang, Rutin Gunting Ujung Rambut

3 Tips Merawat Rambut Bercabang, Rutin Gunting Ujung Rambut

Look Good
5 Cara Menghilangkan Bulu Ketiak Secara Alami 

5 Cara Menghilangkan Bulu Ketiak Secara Alami 

Look Good
Apakah Kopi Dapat Menghilangkan Bulu Ketiak? 

Apakah Kopi Dapat Menghilangkan Bulu Ketiak? 

Feel Good
6 Tips Menghindari Rambut Rontok Saat Tidur

6 Tips Menghindari Rambut Rontok Saat Tidur

Look Good
Kunyit Bisa Menghilangkan Bulu Ketiak, Simak Caranya 

Kunyit Bisa Menghilangkan Bulu Ketiak, Simak Caranya 

Look Good
Cara Membuat Rambut Menjadi Tebal secara Alami

Cara Membuat Rambut Menjadi Tebal secara Alami

Look Good
Zodiak dengan Sifat Menyebalkan, Siapa Juaranya?

Zodiak dengan Sifat Menyebalkan, Siapa Juaranya?

Feel Good
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com