Usia Berapa Sudah Bisa Perawatan Anti-Aging di Klinik Kecantikan?

KOMPAS.com - Perawatan kulit di klinik kecantikan bisa menjadi salah satu cara untuk mencegah penuaan dini atau anti-aging.

Meskipun perawatan ini biasanya dilakukan oleh orang-orang yang lebih tua, namun kita tetap bisa melakukannya sejak dini guna mencegah terjadinya penuaan.

Lantas, pada usia berapa kita sebenarnya sudah bisa melakukan perawatan anti-aging, terutama di klinik kecantikan?

Baca juga: Perawatan Jerawat di Klinik, Apakah Sakit?

Untuk mengetahuinya, simak penjelasan selengkapnya sebagai berikut.

Usia berapa mulai perawatan anti-aging?

Menurut skin expert di ERHA Ultimate, Pita Matubani Asriri, perawatan anti-aging dapat dilakukan sejak dini, namun tergantung pada jenis perawatannya.

Perawatan pencegahan penuaan bisa dilakukan sejak usia 20 tahun ke atas, misalnya dengan jenis perawatan seperti laser photo-rejuvenation.

Sementara perawatan mengurangi tanda penuaan seperti botox sudah bisa dilakukan pada usia 20 tahunan, meskipun biasanya dilakukan oleh mereka yang berusia mulai dari 30 tahunan.

"Cuma biasanya kerutan mulai muncul itu kan 30 tahun ke atas ya. Jadi balik lagi ke orangnya," kata Pita saat ditemui di Cikarang, Jawa Barat, Kamis (18/4/2024).

Baca juga: Perawatan Mencerahkan di Klinik, Berapa Lama Hasilnya Terlihat?

Ada banyak jenis perawatan anti-penuaan. Namun, untuk memudarkan kerutan Pita menyarankan botox.

Namun, perawatan ini biasanya dilakukan untuk mengurangi kerutan yang dinamis, bukan statis.

Adapun kerutan statis adalah jenis kerutan yang muncul bahkan ketika seseorang sedang tidak berekspresi, misalnya tersenyum.

"Kalau pasiennya sudah berkerut tanpa ekspresi sudah tidak bisa botox, yang bisa botox itu yang saat berekspresi muncul kerutan baru bisa di-botox," kata dia.

Namun, perawatan pencegahan sebetulnya bisa dilakukan pada usia berapapun.

Baca juga: Catat, Ini 3 Prosedur di Klinik Kecantikan agar Wajah Terlihat Awet Muda

Misalnya, laser photo-rejuvenation yang berfungsi merangsang kolagen dan elastin di lapisan dermis.

"Jadi kalau dilaser wajahnya lebih kenyal, pori-pporinya mengecil, terus jadi lebih lembut gitu. Sedangkan botox lebih fokus pada kerutan," imbuh dia.

 

 

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)