Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/06/2024, 08:14 WIB
Nazla Ufaira Sabri,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Vaping sering dianggap sebagai alternatif yang lebih aman dibandingkan dengan merokok tradisional, tetapi ternyata memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan kulit.

Dua ahli dermatologi, dr. Matahari Arsy, SpDVE dan Dr. Arini Astasari Widodo, SM, SpDVE, telah mengungkapkan berbagai efek samping vape terhadap kulit yang perlu kita waspadai.

Efek samping vape terhadap kesehatan kulit

Memicu stres oksidatif dan peradangan

Menurut dr. Matahari Arsy, SpDVE, yng merupakan Founder GLOEI, salah satu efek utama dari vaping adalah stres oksidatif yang dapat mempercepat proses penuaan kulit.

Stres oksidatif ini memicu timbulnya kerutan dan kulit yang kendur. Lebih lanjut, vaping dapat menyebabkan peradangan pada kulit yang memicu munculnya jerawat dan berbagai penyakit radang lainnya.

Baca juga: Riset Ungkap Vape Bisa Membahayakan Kulit

Penyempitan pembuluh darah

Nikotin yang terdapat dalam vape juga memainkan peran penting dalam kesehatan kulit.

"Nikotin bisa membuat pembuluh darah di kulit menjadi kurang baik," jelas dr. Matahari saat dihubungi Kompas.com pada Selasa (4/6/2024).

Akibatnya, aliran darah yang membawa nutrisi penting ke kulit berkurang, membuat kulit tampak kusam dan kurang sehat.

Dr. Arini Astasari Widodo, SM, SpDVE, menambahkan bahwa meskipun vaping dianggap lebih aman daripada merokok tradisional, tetap saja vaping berbahaya bagi kulit.

Kombinasi vasokonstriksi atau penyempitan pembuluh darah akibat nikotin, paparan bahan kimia, dan stres oksidatif memberikan dampak yang signifikan.

Nikotin dalam vape menyebabkan vasokonstriksi, mengurangi aliran darah ke kulit.

"Penurunan aliran darah ini dapat mengurangi oksigen dan nutrisi yang mencapai kulit, mengganggu pergantian sel kulit dan menyebabkan kulit tampak kusam," kata dr. Arini.

Menghambat produksi kolegan dan elastin

Nikotin juga menghambat produksi kolagen dan elastin, dua protein yang penting untuk elastisitas dan kekencangan kulit, sehingga mempercepat proses penuaan dan memicu keriput serta kulit kendur.

Mengiritasi kulit

Uap vape sendiri mengandung berbagai bahan kimia seperti propilen glikol, gliserin, dan agen perasa yang dapat mengiritasi kulit.

Paparan kronis terhadap bahan kimia ini bisa menyebabkan kulit kering, iritasi, dan meningkatkan risiko dermatitis.

Selain itu, bahan kimia dalam uap vape dapat menghasilkan radikal bebas yang memicu stres oksidatif, merusak sel-sel kulit, dan mempercepat penuaan.

Baca juga: Asap Vape Mempercepat Kulit Keriput

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com