Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Kita Bertemu Pasangan Bisa Menentukan Kelanggengan Hubungan

Kompas.com - 22/06/2024, 19:19 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber BestLife

KOMPAS.com - Bagi sebagian orang, cinta lebih sulit untuk ditemukan, apalagi dengan gaya hidup serba sibuk dan terburu-buru, di mana orang tidak lagi punya waktu mencari pasangan. 

Akibatnya orang mencari teman kencan lewat berbagai cara, media, dan tempat. Namun menurut penelitian, cara kita pertama kali bertemu dengan pasangan mungkin berkorelasi dengan berapa lama kalian akan bersama. 

Sebuah survei baru dari Marriage Foundation di Inggris menanyakan orang-orang yang sudah atau pernah menikah bagaimana mereka bertemu dengan pasangan pertama mereka, dan hasilnya menunjukkan bahwa pernikahan lebih mungkin berakhir dengan perisahan pada pasangan yang bertemu dengan satu cara tertentu. Cara apa yang dimaksud?

Baca juga: 8 Perilaku Pengguna Aplikasi Kencan Online di Indonesia

Pasangan yang bertemu secara online lebih besar kemungkinannya perpisah

Marriage Foundation bekerja sama dengan perusahaan jajak pendapat Savanta ComRes untuk mensurvei 2.000 orang tentang di mana mereka bertemu dengan pasangan mereka saat ini atau sebelumnya. Hasilnya, salah satu metode berkencan yang semakin populer sepertinya menunjukkan hubungan yang lebih singkat. 

Sekitar 12 persen pasangan yang bertemu secara online bercerai dalam waktu tiga tahun setelah menikah, dibandingkan dengan delapan persen yang bertemu melalui sekolah, enam persen melalui pekerjaan, tiga persen di bar atau acara sosial, dan dua persen melalui teman atau keluarga.

Meski begitu, tingkat perceraian di setiap kelompok meningkat seiring berjalannya waktu. Dalam lima tahun pertama pernikahan, pasangan yang bertemu secara online masih memiliki kemungkinan besar untuk bercerai, yaitu sebesar 15 persen responden. Namun tingkat perceraian di antara pasangan yang bertemu di tempat kerja juga tidak jauh berbeda, yakni sebesar 13 persen.

Dan dalam 10 tahun pertama pernikahan, risiko perceraian di antara pasangan yang bertemu di tempat kerja secara signifikan melebihi pasangan yang berkencan secara online, yakni sebesar 24 persen hingga 20 persen. Pasangan yang bertemu melalui teman dan keluarga sebesar 15 persen, serta pasangan yang bertemu di sekolah memiliki kemungkinan paling kecil untuk bercerai, yakni 13 persen dalam waktu 10 tahun.

Baca juga: 20 Persen Pengguna Aplikasi Kencan Online Temukan Pasangan 

Kencan online semakin populer.

Dalam survei Marriage Foundation, 28 persen responden yang menikah pertama kali pada tahun 2017 atau setelahnya mengatakan bahwa mereka bertemu pasangannya secara online. 

Survei tahun 2019 dari eHarmony dan Imperial College Business School mencakup 4.008 orang dewasa dan menetapkan bahwa sekitar setengah dari seluruh bayi yang lahir di Inggris pada tahun 2037 kemungkinan besar akan lahir dari pasangan yang bertemu secara online.

Kencan online juga sama populernya di AS dan belahan dunia lain. Dalam sebuah penelitian pada tahun 2019, sosiolog Stanford Michael Rosenfeld menganalisis survei terhadap orang dewasa Amerika pada tahun 2017 dan menemukan bahwa sekitar 39% pasangan bertemu pasangannya secara online. Angka tersebut dibandingkan dengan hanya 22% orang pada tahun 2009.

Baca juga: Simak Tips Anti Khawatir Saat Kencan Online

Jadi mengapa pasangan yang bertemu secara online lebih mungkin bercerai dalam waktu tiga tahun? Penulis studi Harry Benson menulis dalam kesimpulannya bahwa, dibandingkan dengan mereka yang bertemu melalui teman atau keluarga, mereka yang berkenalan secara online adalah “orang yang relatif asing satu sama lain.”

“Mengumpulkan informasi yang dapat dipercaya tentang karakter jangka panjang dari orang yang Anda kencani atau nikahi jelas lebih sulit bagi pasangan yang bertemu secara online tanpa masukan dari teman atau keluarga atau komunitas lain,” tulis Benson. 

“Bagi pasangan daring, ikatan sosial yang lebih luas antara keluarga dan teman harus dibentuk dari awal, bukan dibangun selama bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun.”

Namun, permasalahan ini bukannya tidak dapat diatasi, terutama seiring berjalannya waktu.

Ia melanjutkan, “Fakta bahwa risiko tersebut hilang setelah tiga tahun pertama pernikahan menunjukkan pentingnya modal sosial yang dibangun dalam jangka panjang melalui keluarga, persahabatan, dan komunitas.” 

Pada dasarnya, ketika pasangan tumbuh bersama dan menjadi bagian dari kehidupan satu sama lain, mereka tidak lagi asing satu sama lain dan bisa membangun ikatan tersebut.

Baca juga: Mengapa Sulit Dapat Pasangan Serius Lewat Kencan Online?

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com