Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Veectory, Sepatu Kanvas Buatan Bandung yang "Bikin Bahagia"...

Mereka adalah Adam Aditya Mandala (23) dan Erlangga Mulia (21).

“Lihat IG (Instagram), terus nemu brand luar, namanya Common Project. Mereka jual sepatu minimalis, harganya lebih dari 400 dollar AS,” kata Adam kepada Kompas.com di Bandung, belum lama ini.

Bagi mahasiswa seperti Adam, harga sepatu yang setara dengan Rp 5,5 juta sepasang tersebut terbilang mahal. Akhirnya, dia memutuskan untuk membuat sendiri.

Setelah itu, Adam mulai berpikir untuk mengembangkan bisnis sepatu minimalis tersebut.

Bersama sang adik, ia melakukan riset dan pengembangan. Adam berkeliling mencari bengkel yang pas.

Hingga akhir tahun 2017, mereka memutuskan untuk membuat 20 pasang sepatu dengan modal pinjaman orangtua sebesar Rp 5 juta.

Brand Veectory yang berarti kemenangan mereka pilih untuk produk tersebut.

“Kami membuat artikel Beess Collective. Sepatu minimalis tapi bagus,” ucap mahasiswa S2 Manajemen Universitas Maranatha ini.

Sayangnya, sepatu yang dijual melalui Instagram ini kurang laku karena tergolong mahal.

Hingga pertengahan 2019, mereka tertarik dengan sepatu kanvas. Sepatu yang tengah hype dalam beberapa tahun terakhir ini.

Setelah lebih dari enam bulan mencari bengkel, dan hampir putus asa untuk melanjutkan, baru pada November 2019, Adam dan Erlangga menemukan bengkel yang pas.

Keduanya kemudian membuat artikel Joy. Sepatu berbahan kanvas marsoto 12 os dilengkapi lining dalam dengan metode pembuatan double foxing.

Bak kacang goreng, sepatu yang dijual Rp 329.000 tersebut laku di pasaran. Dalam beberapa hari, 30 pasang sepatunya habis terjual, dan berhasil balik modal.

Letak kekuatan sepatu Veectory ada pada kualitas bahan dan desainnya.

Selain itu, Adam maupun Erlangga tidak mengambil margin besar untuk keuntungan sepatu.

“Dari sol hingga upper, kami gunakan bahan terbaik. Itulah mengapa sepatu kami empuk dan nyaman digunakan,” imbuh dia.

Kekuatan lainnya ada pada desain. Adam mengaku, tidak ada yang spesial dibanding sepatu sejenis di pasaran.

Namun, garis putih yang ia sematkan di bagian belakang, membuat sepatu ini terkesan berbeda dan ciamik.

Garis putih itu pula yang menjadi pembeda sepatu produksinya dengan orang lain. Ditambah, gaya jahitan yang dipakai pun memberi kesan minimalis.

“Saat ini sepatu yang dijual untuk laki-laki. Kami menjualnya lewat online, melalui Instagram Veectory @veectory.id, dan sejumlah marketplace,” tutur Adam.

Selain mendapat sepatu, pembeli akan mendapatkan kartu ucapan terima kasih hingga kaus kaki di dalam box.

Bagi yang beruntung, pelanggan akan mendapat give away dari Veectory. Caranya, hanya dengan mantengin akun Instagram Veectory.

Lewat sepatu tersebut, ia berharap para penggunanya merasa bahagia. Sesuai dengan nama artikelnya, “Joy”.

“Sepatu yang sekarang berdesain tinggi. Dua bulanan lagi kami luncurkan Joy yang pendek,” imbuhnya.

Setelah sukses dengan artikel Joy, Veectory saat ini juga tengah mendesain artikel lainnya.

Mereka akan membuat sepatu edisi spesial dengan menggunakan bahan corduroy.

Sepatu itu akan mengangkat tema empat elemen dasar, yakni air, api, tanah, dan udara. Empat elemen ini akan tergambar dalam beberapa hal, di antaranya warna material.

Kita tunggu ya...

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/02/13/080429320/veectory-sepatu-kanvas-buatan-bandung-yang-bikin-bahagia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke