Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

De Bethune Sajikan Hamparan Bintang di Langit pada Karya Terbaru

KOMPAS.com - Dalam menciptakan jam tangan, sebagian besar pembuat jam papan atas sering berfokus pada penggunaan material mewah seperti emas, titanium, atau batu berlian.

Namun tidak demikian dengan De Bethune, manufaktur jam independen asal Swiss.

De Bethune justru mengangkat tema yang jarang disentuh manufaktur lain, yaitu astronomi.

Tidak sedikit model De Bethune yang menggunakan batu meteorit dengan menampilkan ilustrasi rasi bintang atau konstelasi di permukaan dial, salah satunya DB25 Starry Varius Aerolite.

Diluncurkan pada pertengahan tahun lalu, DB25 Starry Varius Aerolite memiliki cangkang 42 milimeter yang dipoles titanium dan hanya diproduksi lima unit saja.

Keunikan jam tangan ini adalah permukaan dial dari batu meteorit yang diberi warna biru termal, dengan titik-titik kecil berwarna white gold yang mewakili tata surya.

Tampilan konstelasi tersebut bahkan bisa disesuaikan pengguna berdasarkan waktu, tanggal, dan tempat tertentu.

DB28xs Starry Seas

Memasuki penghujung Mei, manufaktur yang berdiri pada 2002 itu mengenalkan DB28xs Starry Seas dengan gambaran langit berbintang pada dial biru yang terbuat dari titanium.

Dial itu menggunakan pola guilloche acak, yang disebut-sebut pembuat jam sebagai yang pertama di dunia.

Diameter cangkang hanya 39 milimeter, sedikit lebih kecil dari jam tangan keluaran De Bethune sebelumnya.

Cangkang depan terbuat dari titanium grade 5 yang dipoles, dilengkapi cangkang belakang transparan dan tali kulit bermotif buaya.

Meski ukurannya "menyusut" secara signifikan (tidak seperti Starry Varius Aerolite versi 42 milimeter), DB28xs Starry Seas masih tetap mempertahankan estetika khas manufaktur tanpa mengorbankan kualitas.

Di bagian dalam, terdapat mesin hand-wound DB2005 yang menawarkan cadangan daya selama 6 hari.

"Untuk membuat DB28xs Starry Seas, saya terinspirasi oleh konsep Jepang yang disebut Wabi-Sabi," ujar co-founder dan master watchmaker De Bethune, Denis Flageollet.

"Itu adalah konsep Jepang yang hampir merupakan seni dan bertujuan untuk membawa harmoni antara individu, objek dan lingkungan."

Prinsip-prinsip utama konsep Wabi-Sabi juga tercermin dalam DB28xs Starry Seas, di mana ketidaksempurnaan yang indah terlihat pada bagian dial.

Sementara itu, kesederhanaan dan keterbatasan tercermin dalam ukuran cangkang yang lebih kecil.

De Bethune DB28xs Starry Seas akan segera dirilis dengan harga mencapai kira-kira Rp 1,3 miliar.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/05/28/194304720/de-bethune-sajikan-hamparan-bintang-di-langit-pada-karya-terbaru

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke