Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daunnya Keperakan Seolah Tertutup Salju

Kompas.com - 08/06/2009, 19:42 WIB

KOMPAS.com - Daunnya abu-abu keperakan, tebal, dan berbulu. Tampilannya seperti tertutup salju. Tanaman cantik ini bernama Silver Dust.

Nama latinnya Senecio cineraria, Silver Dust termasuk dalam keluarga Asteraceae. Si perak cantik ini berasal dari daerah Mediterania Barat dan Tengah. Ia terkenal karena keunikan daunnya. Bukan berwarna hijau, layaknya tanaman lain, daunnya berwarna abu-abu keperakan. Daunnya juga tebal dan berbulu, seolah-olah daun dan batangnya sedang tertutup salju.

Di taman, ia bisa digunakan sebagai tanaman tepi atau tanaman pengisi. Warna daunnya dapat memberikan tampilan cantik, ketika dipadukan dengan warna hijau atau warna-warna cerah dari bunga. Konon daun Silver Dust akan tampak berkilau ketika ditimpa sinar bulan purnama. Penasaran? Coba saja menanamnya.

Dalam pertumbuhannya Si Perak ini membentuk semak.Tinggi maksimalnya bisa mencapai 60cm. Meski tampilannya seperti tanaman musim dingin, Silver Dust menyukai sinar matahari. Ia menyukai media tanam yang tidak terlalu lembap. Bahkan ia juga bisa bertahan di media tanam yang banyak mengandung pasir, asal mendapat penyiraman yang teratur.

Silver Dust memang tidak membutuhkan banyak perhatian. Tapi untuk yang baru ditanam, ia membutuhkan penyiraman teratur. Paling tidak sampai akarnya kuat, waktu yang diperlukan kira-kira dua minggu sampai satu bulan. (www.ideaonline.co.id /Anissa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com