Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sajak-sajak Dimas Arika Mihardja

Kompas.com - 16/06/2009, 01:10 WIB

“pak, bagaimana cara membaca cuaca?”
bertanya seorang anak
suaranya bagai mesiu meledak

sang bapak cepat bisa menebak:
di balik semak katakata tergambar peta
tahta
dan mahkota
maka kata tanya membentur meja para pemuja
bendabenda
nguap dalam sajak yang sesak
oleh segala isak

SAJAK SEDERHANA UNTUKMU

kutulis sajak sederhana untukmu
dan untuk-Mu. Sebuah sajak
mengelopak dalam dada
kupersembahkan untuk-Mu
inilah sajakku. Suara sukma
yang melagukan nama nama
mesra menyentuh kalbu

kuhidangkan lanskap batin diperjamuan
pesta anggur: Santaplah penuh gairah
sebab di sana ada desah sederhana
buat keselamatan perhelatan

makanlah sajakku—anggurnya
mewangi. Santaplah buah yang terhidang
penuh kecintaan, sebab segalanya tersurat
segalanya menggeliat segalanya
untukmu

jika dada rasa sesak
tuak menggelegak
jangan campakkan sajak
sajak-Nya.

                                 Sungaiputri, 1993
 
PERJALANAN, 2
: Piek Ardijanto Supriadi

lama kita untai wirid di ujung senja
sementara mega berarak melintas barak
persinggahan kita

jejak siapakah membiak sepanjang pantai

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com