MENGUAK MIMPI, 1
engkau datang serupa bayang
mengeram dalam tilam kelam
kelambu tidur-jagaku
lalu angin nyeret rahasia-mu
engkaulah bayang itu
mengusik tidur-jagaku
tiap waktu luput mengusap wajah-mu
dalam bayang rindu
kuseru cuaca berdebu
engkaulah bayang itu
mengetuk-ngetuk rasa kantuk
lalu dentam rebana bertalu-talu
di hatiku yang merindu
Kota Beradat, 930923
MENGUAK MIMPI, 2
selamat pagi—kata sekeping hati
pagi, ratap nurani. sendiri
aku berselimut kabut. lalu
ada suara—entah dari belahan jiwa mana
berdegup di dada luka:
dimas, berkeramaslah
bergegas menggelar sajadah
pasrah; ikuti geletar darah
takuti petaka berdarah
cabuti jiwa rekah
arika, keranda tersedia
untuk kaubawa berkendara
tertawalah memapah resah-resah
tertawalah selebar sajadah
kau mesti hijrah. hijrah
mihardja, kau dekap kamboja
aromanya menghias makam-makam
keramat. bersiapkanjadi mempelai
merambah kehidupan abadi
sebab mimpi telah dilunaskan
janji telah dikatamkan
dan puisi telah dimakamkan